Lonjakan ISPA Dorong Permintaan Air Purifier Meningkat, Levoit Manfaatkan Momentum Pasar
Kredit Foto: Istimewa
Kasus ISPA di Jakarta melonjak drastis. Dinkes DKI Jakarta mencatat 1,9 juta kasus hanya dalam sepuluh bulan, menjadi salah satu peningkatan tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Di sejumlah puskesmas, antrean pasien balita meningkat tajam, seiring memburuknya kualitas udara dan kondisi cuaca lembap yang mempercepat penyebaran virus.
Para tenaga kesehatan menegaskan bahwa balita merupakan kelompok paling rentan, sementara banyak orang tua datang terlambat karena mengira gejala awal hanya flu ringan.
Situasi ini mendorong kebutuhan akan langkah preventif di rumah, termasuk penggunaan perangkat penunjang kualitas udara.
Baca Juga: Strategi Coway Kembangkan Pasar Purifier melalui Program CSR
Kenaikan kasus ini ikut mengerek permintaan produk air purifier, terutama dari segmen premium yang menawarkan filtrasi lebih ketat. Salah satu yang mengalami peningkatan minat adalah Levoit Core 300S, produk yang telah terjual lebih dari 100.000 unit di Indonesia.
Mengusung filter HEPA13, perangkat ini mampu menyaring 99,97% debu halus, virus, alergen, serta zat kimia seperti benzena, formaldehida, amonia, dan senyawa VOC lain yang dapat memperburuk kondisi ISPA.
Dengan CADR sebesar 258 m³/h dan teknologi AirSight Plus yang mampu mendeteksi kualitas udara secara real time, Levoit Core 300S menjadi salah satu pilihan pengguna yang membutuhkan performa efisien.
Meski bertenaga besar, perangkat ini hanya membutuhkan listrik 39W dan telah tersertifikasi Energy Star.
Levoit Core 300S juga mengantongi sertifikasi global seperti ETL, FCC, dan lolos standar California Air Resources Board (CARB) untuk keamanan emisi ozon.
Dari sisi layanan, produk ini didukung garansi lima tahun dengan jaringan service center di 30 kota di Indonesia—menjadi faktor yang memperkuat posisi merek ini di pasar.
Seiring meningkatnya kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak, edukasi mengenai gejala ISPA juga menjadi krusial. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
-
Batuk yang Tak Kunjung Reda
Batuk kering atau berdahak yang berlangsung lebih dari beberapa hari patut dicurigai. Pada balita, batuk yang memburuk bisa mengganggu tidur, membuat rewel, dan menurunkan nafsu makan. Jika batuk semakin intens atau terdengar berat, segera konsultasikan dengan tenaga medis. -
Napas Cepat atau Tersengal
Waspadai bila anak bernapas lebih cepat dari biasanya atau tampak kesulitan menarik napas. Ciri lain yang sering terlihat adalah tarikan dinding dada bagian bawah atau munculnya mengi. Kondisi ini menandakan infeksi di saluran napas bawah. -
Demam Disertai Lesu
Demam sering menjadi respons tubuh melawan infeksi. Pada balita, demam yang disertai lesu, tidak aktif, sulit tidur, atau menolak makan merupakan tanda serius. Segera bawa ke fasilitas kesehatan jika demam tidak membaik. -
Hidung Meler atau Tersumbat
Pilek, bersin, dan suara serak sering muncul pada tahap awal ISPA. Pada balita, kamu bisa mengenalinya lewat perubahan pola makan, sulit bernapas saat tidur, atau rewel. Jika diabaikan, infeksi bisa berpindah ke saluran napas bawah. -
Nafsu Makan Menurun dan Tanda Dehidrasi
Anak yang menolak makan atau minum, popok jarang basah, atau bibir kering dapat mengalami dehidrasi. Kondisi ini memperburuk infeksi sehingga memerlukan perhatian lebih dan konsultasi medis.
Dengan kasus yang terus meningkat dan kesadaran masyarakat yang membaik, pasar perangkat pemurni udara diperkirakan akan tetap tumbuh seiring kebutuhan rumah tangga untuk menjaga kualitas udara tetap sehat.
Air purifier dengan standar keamanan ketat dan layanan purna jual kuat diprediksi menjadi pilihan utama keluarga urban seperti di Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait: