Investor Full Senyum! BBRI Siap Tebar Dividen Interim Rp20,63 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bersiap membagikan dividen interim dengan nilai fantastis mencapai Rp20,63 triliun. Nilai tersebut setara sekitar 50,70 persen dari laba bersih Perseroan per 30 September 2025 yang tercatat sebesar Rp40,77 triliun.

Rencana pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 ini telah diputuskan Direksi dan memperoleh persetujuan Dewan Komisaris pada 15 Desember 2025. Dalam keterangannya, manajemen menyampaikan bahwa dividen interim yang akan dibagikan mencapai Rp137 per lembar saham.

“Keputusan Direksi atas rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2025, Perseroan akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp137 per lembar saham,” kata manajemen.

Baca Juga: BRI Manjakan Nasabah di HUT ke-130 dengan Ragam Promo Diskon dan Suku Bunga KPR Spesial 1,30%

“Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan Pemilik Saham Perseroan pada Sub Rekening Efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 02 Januari 2026 (recording date),” ujar manajemen.

Adapun jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 29 Desember 2025, sementara ex dividen pada 30 Desember 2025. Untuk pasar tunai, cum dividen berlangsung pada 2 Januari 2026 dan ex dividen pada 5 Januari 2026. Pembayaran dividen interim ini dijadwalkan pada 15 Januari 2026.

Baca Juga: BRI Finance Hadirkan Program Pendanaan Spesial Akhir Tahun 2025

Kebijakan dividen tersebut didukung kondisi keuangan BRI. Hingga 30 September 2025, Perseroan membukukan laba bersih Rp40,77 triliun, dengan saldo laba ditahan yang penggunaannya tidak dibatasi sebesar Rp224,87 triliun serta total ekuitas mencapai Rp337,89 triliun.

Sementara itu, saham BBRI pada sesi pertama perdagangan Rabu (17/12) terpantau naik 1,36% ke level Rp3.740. Namun, sepanjang tahun berjalan sahamnya merosot 8,58%.