Harapan Baru Ekonomi Desa, PLN UIP JBT Dorong Ekowisata Jadi Sumber Kehidupan Warga Cicadas

Derasnya air Curug Malela terus mengalir dari ketinggian, memecah sunyi hutan di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Di balik gemuruh air terjun yang kerap dijuluki Niagara mini Jawa Barat itu, tersimpan harapan besar masyarakat setempat: menjadikan Curug Malela bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga penggerak ekonomi desa.

Harapan itu kini mulai menemukan pijakan nyata. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) hadir memberikan dukungan melalui penyaluran bantuan pengembangan ekowisata Curug Malela. Bantuan ini sejalan dengan pembangunan proyek energi baru terbarukan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) yang berada di wilayah tersebut.

Bagi warga Desa Cicadas, Curug Malela adalah peluang masa depan. Selama ini, keterbatasan fasilitas menjadi tantangan utama dalam mengembangkan potensi wisata alam yang memukau tersebut. Menjawab kebutuhan itu, PLN menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari pembangunan gazebo dan bangku sebagai titik kumpul wisatawan, gapura kawasan wisata, hingga sarana MCK dan mushola demi meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Baca Juga: PLN UIP JBB Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lingkungan, Tanam Mangrove di Tiga Lokasi dalam Aksi Roots of Energy

Tak hanya berfokus pada pembangunan fisik, PLN juga memberikan pelatihan pemasaran kepada pengelola wisata. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pengelolaan Curug Malela secara lebih profesional, memperluas jangkauan promosi, serta menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.

General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menilai Curug Malela memiliki potensi besar yang layak dikembangkan bersama masyarakat. Menurutnya, penguatan destinasi wisata lokal dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga.

“Ketika wisata berkembang, roda ekonomi masyarakat ikut bergerak. Kami berharap Curug Malela semakin dikenal dan menjadi daya tarik wisata yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Ia menambahkan, sinergi antara PLN dan masyarakat merupakan bentuk investasi sosial jangka panjang. Kehadiran infrastruktur, kata dia, bukan hanya tentang menghadirkan energi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi lingkungan dan warga di sekitar proyek.

Hal senada disampaikan Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1 (PLN UPP JBT 1), Nugroho Budi Sulaksono. Ia menegaskan bahwa pembangunan ketenagalistrikan harus berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Listrik adalah fondasi pembangunan, tetapi kesejahteraan ekonomi masyarakat juga perlu dibangun. Melalui program TJSL, PLN berupaya menghadirkan manfaat langsung yang dapat dirasakan warga,” katanya.

Dampak pengembangan ekowisata Curug Malela mulai terasa. Aktivitas wisata membuka peluang kerja baru, mulai dari pengelolaan kawasan, pemandu lokal, hingga tumbuhnya pelaku UMKM yang menjajakan produk khas desa. Setiap kunjungan wisatawan membawa harapan akan peningkatan pendapatan masyarakat dan bangkitnya ekonomi lokal.

Kepala Desa Cicadas, Daman Setia Permana, menyebut dukungan PLN sebagai angin segar bagi pengembangan Curug Malela. Menurutnya, fasilitas yang dibangun sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus kualitas pelayanan wisata.

Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekosistem Lingkungan, PLN UIP JBB Tanam 8.000 Mangrove di Pesisir Banten dalam Agenda Roots of Energy

“Curug Malela adalah kebanggaan desa kami. Dengan dukungan dari PLN, kami semakin optimistis destinasi ini bisa berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi warga,” ungkapnya.

Di tengah gemuruh air Curug Malela, kolaborasi antara alam, masyarakat, dan pembangunan kini menemukan titik temu. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), PLN berharap sinergi antara pembangunan PLTA UCPS dan pengembangan potensi wisata daerah dapat terus terjaga.

Bagi Desa Cicadas, Curug Malela kini bukan hanya soal keindahan alam, tetapi juga tentang masa depan tentang bagaimana energi, pariwisata, dan masyarakat dapat tumbuh bersama, seirama dengan aliran air yang tak pernah berhenti.