WE Online, Jakarta ? Denmark menjadi tempat paling membahagiakan di antara sepuluh negara lainnya, yakni Swiss, Eslandia, Norwegia, Finlandia, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Australia, dan Swedia. Sedangkan, sepuluh negara dalam urutan paling bawah adalah Madagaskar, Tanzania, Liberia, Guinea, Rwanda, Benin, Afghanistan, Togo, Suriah, dan Burundi.
Selain itu, sepuluh negara lainnya yang paling tidak membahagiakan untuk ditinggali, yakni Suriah, Afghanistan, serta delapan negara lain di sub-sahara. Demikian seperti disitat dari laman Reuters di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Sementara, Amerika Serikat menduduki peringkat 13, Inggris pada urutan 23, Prancis 32, dan Italia berada pada urutan 50.
"Terdapat pesan kuat bagi negara saya, Amerika Serikat, yang sangat kaya raya dalam 50 tahun terakhir, namun tidak menjadi lebih membahagiakan. Pesannya terhadap Amerika Serikat sudahlah jelas. Untuk sebuah masyarakat yang hanya mengejar kekayaan, kami mengejar hal yang salah. Atau struktur sosial memudar, kepercayaan sosial memudar, kepercayaan terhadap pemerintah memudar," kata mahaguru Jeffrey Sachs, kepala SDSN dan penasihat khusus bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Perlu diketahui, laporan tersebut dikeluarkan oleh SDSN dengan tujuan untuk mengukur dan memahami kesejahteraan sebuah negara berdasarkan beberapa faktor, seperti pendapatan domestik bruto dan tahun harapan hidup.
"Saat negara secara sepihak mengejar tujuan individual, seperti perkembangan ekonomi hingga mengabaikan tujuan sosial dan lingkungan, hasilnya bisa sangat merugikan bagi kesejahteraan manusia, bahkan berbahaya untuk kelangsungan hidup," bunyi laporan itu.
"Banyak negara dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan mengorbankan beberapa hal seperti meningkatnya kesenjangan, mengakarkan pengucilan sosial, dan memberikan kerusakan besar terhadap lingkungan alam," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: