Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Bank Sentral Eropa Desak Perketat Aturan Aset Kripto

Presiden Bank Sentral Eropa Desak Perketat Aturan Aset Kripto Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde telah mengulangi desakannya bahwa regulator global perlu memperketat aturan untuk memastikan Bitcoin (BTC) berada di bawah pengawasan yang lebih terkoordinasi.

“[Bitcoin] adalah aset yang sangat spekulatif, yang telah melakukan beberapa bisnis lucu dan beberapa aktivitas pencucian uang yang menarik dan benar-benar tercela,” kata Lagarde dikutip dari Cointelegraph, Kamis (14/1/2021).

Baca Juga: Tak Hanya Mark Cuban, Miliarder Investor Ini Juga Ogah Beli Bitcoin

Meskipun Bitcoin adalah nama samaran, bukan anonim, sifatnya yang terdistribusi dan interaksinya yang kompleks dengan kerangka peraturan yurisdiksi menghadirkan tantangan bagi otoritas internasional. Selama wawancara, Lagarde dilaporkan tidak merujuk pada contoh spesifik pencucian uang yang melibatkan Bitcoin, tetapi menyinggung kesadarannya tentang berbagai investigasi kriminal ke dalam aktivitas ilegal yang terkait dengan penggunaannya.

“Harus ada regulasi. Ini harus diterapkan dan disepakati di tingkat global karena jika ada jalan keluar itu akan digunakan,” katanya

Lagarde telah konsisten dalam mengadvokasi perlunya regulasi internasional cryptocurrency, mengklaim pada tahun 2018 bahwa pengaruh mereka telah didorong, sebagian, oleh "mentalitas kelompok" di antara mereka yang mencari produk keuangan hasil tinggi.

Dia memberikan nada yang lebih berdamai - terutama, selama pasar crypto yang tidak terlalu panas - pada September 2019. Pada saat itu, Lagarde menyeimbangkan kebutuhan untuk mengurangi potensi risiko crypto melalui peningkatan regulasi dengan pengakuan potensi untuk "manfaat sosial yang lebih luas dari  inovasi "yang dapat dicapai dengan membiarkan ruang berkembang.

Sementara itu Lagarde menyarankan bahwa itu bisa memakan waktu zona euro hingga empat tahun sebelum kemungkinan meluncurkan euro digital.

Terlepas dari Brexit, Uni Eropa dan Inggris tampaknya memiliki pandangan yang sama dalam hal pasar cryptocurrency pribadi. Menanggapi volatilitas Bitcoin yang intens dalam beberapa minggu terakhir, regulator keuangan Inggris telah memposting peringatan baru kepada publik, memberi tahu warga bahwa mereka harus siap kehilangan semua yang mereka investasikan.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: