Program Laku Pandai Tak Begitu Berpengaruh Terhadap Kinerja Shakti Microfinance

Adanya program layanan keuangan inklusif tanpa kantor atau Laku Pandai yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja Shakti Microfinance.

Melalui strategi yang unik ditambah dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan pendanaan supermikro membuat bisnis perseroan tetap eksis di tengah gempuran agen Laku Pandai di daerah.

Direktur Utama Shakti Microfinance?Ronald Karamoy mengungkapkan kehadiran agen Laku Pandai tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja bisnis perusahaan.

"Ada pengaruhnya, tetapi tidak besar," ungkapnya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan perseroan menggunakan strategi unik, yakni dengan melakukan "jemput bola" guna menyalurkan kredit kepada calon nasabah. Hal tersebut diklaim Ronald tidak dapat dilakukan oleh agen Laku Pandai karena biasanya agen tersebut menetap di suatu wilayah sesuai dengan bisnis utamanya.

Sebagai catatan, berdasarkan data OJK per September tahun 2016 lalu jumlah agen Laku Pandai di 34 provinsi mencapai 160.489 agen. Meskipun begitu, jumlah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari periode Juni 2015 yang hanya mencapai 3.734 agen.

Peningkatan?jumlah agen Laku Pandai diimbangi dengan peningkatan jumlah bank penyelenggaranya. Bandingkan saja, pada Juni 2015 jumlah bank penyelenggara layanan keuangan inklusif ini hanya berjumlah 6 bank, kemudian di September 2016 jumlahnya meningkat lebih dari 2 kali lipat menjadi 15 bank penyelenggara yang diikuti oleh bank konvensional dan syariah.?