PWI Gandeng Pejabat Bentuk Jawah Perangi Hoax

Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Kepulauan Riau bersama sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di provinsi itu sepakat membentuk presidium Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawah) untuk memerangi peredaran berita bohong.

"Alhamdulillah, telah terbentuk, sesuai amanat Ketua Umum PWI Pusat, Margiono," kata Ketua PWI Kepri Ramon Damora dalam siaran pers di Batam, Kepri, Jumat (14/4/2017). Presidium Jawah Kepri mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama memerangi arus deras informasi hoax.

"Kami tak akan pernah menyerah menggugah hati masyarakat Kepri untuk hanya mempercayai berita-berita yang bisa dipertanggungjawabkan, jelas asal-usulnya, terverifikasi melalui rambu-rambu budaya dan kode etik jurnalistik, tidak memperagakan cara berkomunikasi kasar, serta mengandung lebih banyak kemaslahatan ketimbang kemudaratan," kata Ramon.

Presidium Jarwah terdiri dari lima anggota dari berbagai unsur, yaitu PWI Kepri Ramon Damora, Kepala Daerah Apri Sujadi yang merupakan Bupati Bintan, tokoh masyarakat dan pakar hukum Soeryo Respationo, tokoh agama dan budayawan Huzrin Hood, serta intelektual dan penggerak dunia informasi Saiban Dardani. Komposisi itu dianggap lengkap untuk mewujudkan tekad Jarwah, Kepri bebas dari wabah hoax.

Menurut Ramon, lima orang Presidium Jawah Kepri merupakan figur yang selama ini dianggap memiliki catatan yang baik menghadapi peristiwa-peristiwa jurnalistik. Kelimanya tidak hanya membangun jaringan yang positif dengan masyarakat pers di Kepulauan Riau, tapi juga menjadi contoh di lingkungan sekitarnya untuk senantiasa kritis dan cerdas menghadapi berita-berita palsu.

"Dengan merangkul nama-nama tokoh Kepri ini, meletupkan optimisme yang besar bagi masyarakat pers dalam menangkal virus hoax," kata Ramon.

Rencananya Presidium Jawah se-Indonesia akan diumumkan dan diluncurkan oleh Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada 28 April 2017, dalam rangkaian acara Silaturahmi Pers Nasional 2017. (Ant)