Jonan: Tarif Listrik Harus Bisa Dijangkau Masyarakat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta kepada seluruh pihak yang melakukan pembangunan pembangkit listrik untuk memberikan tarif yang terjangkau bagi masyarakat.?

Hal ini disampaikan Ignasius Jonan pada peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa-4 dengan kapasitas 2x1.000 Megawatt (mw) yang berlokasi di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (31/8/2017).

"Pak Presiden (Jokowi) minta setiap pembangunan itu harus untuk masyarakat. Dalam arti, dalam pembangunan pembangkit, tarif bisa dijangkau oleh masyarakat," jelasnya, di Jepara, Kamis (31/8/2017).

Menurut Jonan, masyarakat di daerah pedalaman yang belum terjangkau listrik akan kecewa apabila suatu hari sudah teraliri listrik namun tarifnya mahal, sehingga membuat masyarakat tidak mampu membelinya.

"Itu akan timbul kekecewaan yang dalam. Dan dampaknya itu sangat tidak baik kedepannya," terangnya.

Akan tetapi, Jonan menilai tarif listrik yang ditawarkan oleh anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) yakni, PT Bhumi Jati Power (BJP) yang membangun PLTU Jawa-4 sudah sesuai dengan kemampuan masyarakat.

"Mengenai tarif, tarifnya 5,3 saya kira fair. Sudah oke," pungkasnya.

Sekadar informasi, pada Kamis (31/8/2017) Jonan meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 dengan kapasitas 2x1.000 mw. Proyek yang menelan biaya investasi sekitar US$4,2 miliar diharapkan bisa memberikan kontribusi penguatan daya listrik sistem interkoneksi Jawa-Bali dan akan terhubung ke saluran transmisi 500 kV Tanjung Jati-Tx Ungaran.