Meski Tak Punya Modal Banyak, Dedi Mulyadi Pede Nyagub Jabar

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku tidak memiliki dana besar untuk maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar). Menurutnya, finansial bukan faktor utama penentu kemenangan.

"Dukungan finansial akan lahir dengan sendirinya, ada rejekinya lah," ujar Dedi di Purwakarta, Selasa (5/9/2017).

Saat ini, Ia menjabat Ketua DPD Golkar Jabar. Posisi itu menguntungkan karena ia memiliki relasi baik di DPRD maupun bupati dan wali kota dari Golkar.?

"Saya Ketua DPD Golkar Jabar, ada banyak teman di fraksi DPRD, ada teman bupati dan wali kota dari Golkar. Ada relasi pertemanan saya dengan banyak orang. Mereka pasti bantu dengan bergotong royong," ujar Dedi.?

Namun, ia memastikan tidak memiliki relasi dengan pengembang raksasa yang saat ini tengah menginvasi sejumlah kita di Jabar.?

Hanya saja, ia mengaku tidak memiliki relasi dengan dengan sejumlah pengembang raksasa untuk menyokong finansial pencalonannya di Pilgub Jabar. Keterlibatan pengembang dalam kancah politik pilkada jadi keniscayaan. Apalagi, dibutuhkan finansial yang tidak kecil untuk melenggang di Pilkada Gubernur Jabar.?

"Di Purwakarta mana ada pengembang besar, lagian saya enggak kenal dan tidak punya relasi dengan pengembang raksasa. Kalau ada bantuan finansial sih tidak masalah, asal bukan bantuan yang nantinya mempengaruhi kebijakan," ujar dia.?

Meski tidak memiliki finansial besar, ia tidak khawatir itu akan menghambat pencalonannya. Ia mengaku memiliki relasi yang luas dan itu akan membantu pencalonannya.

"Setiap hari banyak yang minta saya datang ke daerah-daerah, saya hanya diminta bersilaturahmi, isi acara hiburan, pidato ngedalang seperti almarhum Asep Sunandar Sunarya, dan ternyata banyak yang suka. Dari situ saya punya hubungan emosional dengan warga," ujarnya.?

Disinggung soal finansial untuk pencalonan mencapai Rp100 miliar, Dedi tidak menampiknya.?

"Emang ada cagub yang punya cash Rp100 miliar, beneran saya mah enggak punya. Tapi intinya, jika kamu mau nyalon kepala daerah, tapi tidak punya relasi pertemanan, Rp200 miliar juga enggak akan cukup," ?ujar Dedi.