Deddy Mizwar Dapat Sinyal Dukungan dari Hanura

Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar kembali melalukan safari politiknya dengan mengunjungi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Jabar.

Demiz sendiri disambut langsung Ketua DPD Partai Hanura Jabar Aceng Fikri dan para pengurus lainnya.?

Dia mengatakan pertemuan ini berlandaskan emosional, karena pada perhelatan Pemilihan Gubernur Jabar 2013, Partai Hanura mendukung dirinya yang berpasangan dengan Ahmad Heryawan.?

"Ini sangat spesial karena para pengurus, baik di daerah maupun pusat, saya kenal baik," kata Demiz kepada wartawan di Bandung, Rabu (23/11/2017).

Menurut Demiz, tidak menepis kemungkinan Partai Hanura mendukung dirinya pada konstetasi Pilgub Jabar 2018 mendatang. Terlebih, di dunia politik semuanya masih sangat dinamis dan cair, ditambah ikatan emosional antara dirinya dengan partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.?

"Apa yang tidak mungkin di politik? Semuanya mungkin. Kita tidak bisa menutup diri. Saya kira semuanya ada kepentingan bersama, kalau bersama-sama disepakati, apapun bisa terjadi," ungkap Demiz

Adapun, Ketua DPD Partai Hati Nurani Rakyat Jawa Barat Aceng Fikri tidak menepis kemungkinan pihaknya mendukung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jabar yang akan bertarung pada konstetasi pemilihan kepala daerah serentak mendatang.?

"Kedatangan pak Demiz ke Sekretariat DPD Partai Hanura Jabar sebagai momen merekatkan silaturahmi," ucap Aceng

Dia menegaskan dinamika politik di Tatar Pasundan masih sangat cair, sehingga apapun bisa terjadi. Dirinya meminta agar jangan melihat politik secara hitam-putih di tengah kondisi yang masih sangat dinamis.

"Karena politik ada dinamikanya, apalagi DPD bukan decision maker (pembuat keputusan), itu domainnya DPP," tegas Aceng.

Seperti diketahui Demiz bakal didukung oleh tiga partai politik pada Pilgub Jabar mendatang, yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.?

Menanggapi hal tersebut, mantan Bupati Garut ini kembali menegaskan Hanura tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi partai. Namun, semuanya dikembalikan ke putusan pimpinan pusat partai.

"Yang jelas. Kami mencari calon yang bisa bersinergi dan fatsun kepada etika politik," pungkasnya.