Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2017 surplus sebesar US$0,13 miliar. Sementara periode Januari-November tercatat juga mengalami surplus US$12,02 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan selama Oktober-November 2017 beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga adalah kopra, minyak kernel, nikel, dan coklat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah karet, timah, batu bara, dan minyak kelapa sawit. Hal tersebut berpengaruh pada total nilai ekspor dan impor selama November 2017.
"Nilai ekspor Indonesia November 2017 mencapai US$15,28 miliar atau meningkat 0,26% dibandingkan ekspor Oktober 2017. Sementara dibanding November 2016 juga meningkat 13,18%," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Dia menjelaskan bahwa secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada Januari-November 2017 mencapai US$153,9 miliar atau meningkat 17,16% dibandingkan periode sama tahun 2016. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$139,7 miliar atau meningkat 16,89%.
Sementara untuk nilai impor Indonesia pada November 2017 mencapai US$15,15 miliar atau naik 6,42% dibandingkan Oktober 2017. Demikian pula jika dibandingkan dengan November 2016 meningkat 19,62%.
"Kenaikan impor terjadi baik impor migas maupun nonmigas masing-masing sebesar 1,22% dan 7,37%," tambah Suhariyanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
