Sandiaga Gelar Imunisasi di Balai Kota Khusus Difteri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno melakukan imunisasi difteri di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Sebelum menjalani imunisasi Wagub melakkan cek tekanan darah oleh Dokter Dinda, dan hasil tensinya 110/80, kemudian Wagub disuntik imunisasi.

"Saya ingin memberikan contoh mengikuti program yang sekarang digalakkan Pemprov, imunisasi difteri terkait dengan KLB (Kejadiaan Luar Biasa)," kata Sandiaga.

Dia menjelaskan lebih 5.000 orang tiap hari bertemu dan rentan terhadap penularan difteri dan juga mengharapkan awak media yang meliput juga imunisasi difteri kembali.

"Teman - teman saya usulkan juga untuk suntik difteri karena kalian ketemu 5.000 - 6.000, salaman, cipika cipiki. Oleh karena itu kita memberikan contoh untuk imunisasi difteri dan seluruh yang melekat sama saya akan imunisasi," kata Sandiaga.

Saat ini jumlah pasien difteri di DKI Jakarta yang dirawat totalnya sekarang 36 orang yang meninggal ada dua orang.

Difteri menjadi sangat berbahaya jika tidak diobati selama 2-3 hari dari kontak dan berpotensi meninggal dunia. Jika ada yang batuk lebih dari dua minggu itu sangat memungkinkan itu risiko tinggi, katanya.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sosialisasi program penanggulangan penyakit difteri bernama "Outbreak Response Immunization" (ORI) secara serentak di SMA Negeri 33 Jakarta Barat, Senin (11/12).

Program ORI dilakukan dengan kerja sama lintas sektor melibatkan diantaranya Diskominfomas, Dinas Sosial, RT, RW dan Kader Kesehatan.

Sasaran ORI Jakarta Utara dan Jakarta Barat berjumlah 1.238.283 jiwa. ORI dilakukan di seluruh sekolah TK, PAUD, SD/MI, SMP/MTS serta perguruan tinggi. Selain itu juga dilakukan di fasilitas kesehatan, RSUD serta tempat lain seperti daycare, apartemen, dan rusun.