Tumbuh 8,3 Persen, Kredit Perbankan di Sulsel Tembus Rp111,47 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi penyaluran kredit perbankan di Sulsel periode November 2017 cukup menggembirakan. Terjadi pertumbuhan realisasi penyaluran kredit perbankan hingga 8,3 persen (yoy) menjadi Rp111,47 triliun. Torehan itu lebih baik dibandingkan capaian Oktober 2017 sebesar Rp109,92 triliun.

 

"Kredit perbankan di Sulsel pada November 2017 mencapai 8,3 persen. Itu berarti pertumbuhannya lebih tinggi daripada pertumbuhan bulan sebelumnya (Oktober 2017) sebesar 7,1 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, beberapa waktu lalu.

 

Pertumbuhan kredit perbankan di Sulsel, Bambang menjelaskan didorong oleh peningkatan kredit modal kerja dan konsumsi, masing-masing sebesar 11,2 persen dan 10,7 persen. Kedua variabel itu mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 8,5 persen dan 10,4 persen. 

 

"Adapun kredit investasi masih mengalami kontraksi sebesar -2,6 persen, itu sedikit membaik dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar -2,8 persen," ujar Bambang.

 

Bila ditilik berdasarkan lapangan usaha, Bambang menyebut pertumbuhan tertinggi dicatatkan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencapai 56,1 persen. Disusul lapangan usaha adminstrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (38,1 persen) dan lapangan usaha perantara keuangan (38,6 persen).

 

Terlepas dari itu, Bambang menyebut jika dilihat nominalnya, kredit perbankan untuk lapangan jasa kesehatan dan kegiatan sosial tidaklah begitu besar. Nominalnya hanya berkisar Rp0,38 triliun, atau masih kalah jauh dibandingkan dengan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran yang mencapai Rp30,6 triliun.