2017, Ekonomi Sumut Tumbuh 5,12 Persen

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, menjelaskan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi di tahun 2017 itu dari sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 8,72 persen.

 

"Tingginya pertumbuhan lapangan usaha tersebut terutama didukung oleh tingginya pertumbuhan gas kota," katanya, Senin (5/2/2018).
      

Lapangan usaha lain yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi terutama Informasi dan Komunikasi sebesar 8,57 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,64 persen. Sedangkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terendah yaitu jasa keuangan dan asuransi tumbuh sebesar 0,49 persen serta industri pengolahan 2,31 persen.
     

"Berdasarkan pendekatan pengeluaran, komponen yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi pada tahun 2017 terutama impor tumbuh 6,65 persen, ekspor tumbuh 6,34 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,91 persen," ujarnya.
        

Khusus pada triwulan IV 2017, ekonomi Sumut tumbuh 5,56 persen (yoy), lebih tinggi dibanding posisi sama tahun 2016 sebesar 5,25 persen dan tahun 2015 sebesar 5,37 persen. Juga masih lebih tinggi dibanding secara nasional sebesar 5,19 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha.
     

"Kontruksi merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 8,55 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,46 persen diikuti informasi dan komunikasi sebesar 8,31 persen," katanya.
    

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan IV-2017 adalah pertanian, kehutanan dan perikanan 1,90 persen, konstruksi 1,08 persen dan perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,90 persen.
   

Pada triwulan III tahun 2017 (q to q), ekonomi Sumut  tumbuh 0,37 persen. Kondisinya masih lebih tinggi dibanding posisi sama tahun 2016 sebesar 0,07 persen dan tahun 2015 sebesar 0,10 persen. Sedangkan nasional q to q mencapai pertumbuhan 4,01 persen.