Ribuan Pelajar Medan Serbu Pameran Pendidikan AS

Education USA dan Konsulat Amerika Serikat di Sumatera, bekerjasama dengan berbagai insitusi pendidikan terkemuka di AS menggelar pameran pendidikan di Kota Medan Senin (26/2/2018).  

Acara  dibuka Konsul Jenderal Amerika Serikat untuk Sumatera Juha Salin berlangsung meriah. Ribuan pelajar di Medan sekitarnya membludak mellihat pameran itu. Mereka juga berkesempatan selfie dengan Konjen Juha.
     
Ada 28 institusi yang ikut ambil bagian, diantaranya 22 universitas/perguruan tinggi ternama di Negara Paman Sam tersebut. Pameran ini juga akan dihadiri oleh lembaga pemberi beasiswa seperti Aminef dan perwakilan bagian Konsuler dari Kedutaan Amerika Serikat Jakarta.
 
Di pameran bertajuk Education USA University Fair ini, murid dan orang tua murid akan mendapatkan informasi mengenai ragam institusi pendidikan di AS, kesempatan beasiswa, dan cara mengajukan visa pelajar yang disediakan khusus satu stand.
     
"Kami mempermudah proses visa pelajar. Tata caranya ada di stand yang kami sediakan," kata Konsul Juha kepada wartawan di sela acara itu.
      
Pameran pendidikan AS ini digelar di Medan, Jakarta dan Surabaya. Pada Education USA Fair 2018 di Medan, bagi siswa yang belum siap berkomitmen pada sebuah universitas untuk menyelesaikan studi S1 selama 4 tahun, namun berminat untuk belajar di AS, ada opsi lain yaitu Community College yang merupakan sesuatu yang unik pada sistem pendidikan di AS. Contohnya Walt Disney dan Erick Thohir yang juga berkuliah di Community College.
    
"Pilihan ini bisa diambil supaya transisi akademik antara negara asal dengan sistem perkuliahan di AS berjalan lebih mulus," kata Juha Salin.
    
Selain itu, AS masih memimpin dalam dunia riset, buktinya budget riset di AS mencapai sepertiga dana riset dan pengembangan di seluruh dunia. Investasi dalam riset ini memupuk kreativitas dan inovasi siswa. "Bisa dikatakan bahwa AS mencetak lulusan yang paling kreatif dan berjiwa kewirausahaan," katanya.
   
Education USA yang didukung oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS ini merupakan jaringan global terdiri atas lebih 450 pusat konsultasi pendidikan yang beroperasi di 170 negara.