Disruptif, Tantangan yang Harus Dihadapi Direksi Baru BEI

Pada pertengahan tahun ini akan dilakukan pemilihan jajaran direksi untuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi ini dilakukan menyusul sudah habisnya masa jabatan direksi terpilih saat ini. 

Meskipun begitu, siapa pun orang yang akhirnya menduduki kursi nomor satu di BEI bakal menghadapi sejumlah tantangan. Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Octavianus Budiyanto mengaku belum lama ini telah bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membahas roadmap pasar modal Indonesia.

"Di situ juga dibahas beberapa tantangan yang bakal ditemui oleh direksi yang baru. Salah satunya adalah terkait dengan disruptif teknologi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/3/2018).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, pasar modal Indonesia juga harus tetap mempertahankan fungsi intermediasi. Pasalnya, disruptif akan hadir selama ada ketidakefisienan. 

"Kalau kita tidak bisa mengelolanya dengan baik, akan ada banyak yang bisa digantikan dengan robot," tambahnya. 

Kemudian berdasarkan data KSEI, sekitar 28,3% jumlah investor Tanah Air berada di bawah usia 30 tahun. Hal itu juga menunjukkan bahwa self regulatory officer (SRO) harus memiliki strategi khusus untuk melakukan penetrasinya kepada kaum milenial yang terbiasa dengan dunia digital.