Menangi Pilpres, Putin Bakal Berkuasa di Rusia Hingga 2024

Vladimir Putin mendapatkan kemenangannya dalam pemilihan presiden Rusia pada Minggu (18/3/2018) yang memang dirinya sudah diprediksikan akan memenangi kontestasi tersebut. Dengan demikian, Putin akan memegang masa jabatan keempatnya sebagai presiden Rusai hingga 2024, dan juga menjadikannya sebagai pemimpin Kremlin pertama yang bertugas selama dua dekade berkuasa sejak kepemimpinan Josef Stalin.

Dengan proses pemungutan yang masih berjalan, Putin tampaknya akan melampaui harapan dengan meraih lebih dari 75% suara.

Jumlah pemilih, yang dipandang sebagai ukuran legitimasi Kremlin dalam kampanye yang tidak kompetitif ini, mendekati 60% pada pukul 9 malam GMT pada hari Minggu malam setelah hari yang panjang dalam proses memberikan suara. Kremlin juga berharap bisa mencocokkan 65% yang memberikan suara pada tahun 2012 dan pada awalnya mencari 70% jumlah pemilih.

"Terima kasih atas dukungan Anda," tutur Putin kepada orang banyak di Alun-alun Manezhnaya tepat di bawah tembok Kremlin, dengan mengenakan jaket hitam dengan tudung bulu.

"Setiap orang yang memilih hari ini adalah bagian dari tim nasional kita yang besar," imbuhnya.

Ditanya oleh seorang wartawan tentang apakah dia akan mempertimbangkan masa depannya sebagai presiden Rusia, Putin menjawab "Apa yang Anda katakan sungguh konyol, Anda kira saya akan duduk di sini selama 100 tahun?," ungkapnya.

Ditanya tentang kasun racun saraf yang menimpa eks mata-mata Rusia Sergei Skripal di Inggris, Putin mengatakan bahwa Rusia saat ini tidak memiliki senjata kimia dan hanya menjadi sebuah "omong kosong" untuk berpikir bahwa Rusia akan meluncurkan serangan semacam itu menjelang pemilihan presiden.

Putin juga mengatakan bahwa jika zat yang digunakan dalam serangan tersebut benar-benar merupakan agen saraf militer, maka pasti membunuh siapa pun yang menjadi sasaran di tempat tersebut. Rusia memiliki pilihan delapan kandidat presiden yaitu, Pavel Grudinin, Ksenia Sobchak, putri dari mentor Putin di bidang politik, yang juga mempresentasikan sebuah program liberal di Rusia.