Pemerintah Salurkan BPNT untuk 229.835 Keluarga di Sulsel

Pemerintah melalui Dinas Sosial dan perbankan akan menyalurkan bansos pangan non-tunai atau BPNT kepada 229.845 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran BPNT pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalokasikan bantuan untuk 189.709 KPM.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, menuturkan pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam menyalurkan bansos non-tunai. Itu tindak lanjut atas nota kesepahaman alias MoU dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait elektronifikasi penyaluran bansos dan perluasan akses keuangan.

"Melalui MoU BI-Kemensos, kita berkomitmen untuk menyalurkan bansos secara non-tunai. Pada 2018 ini, BI Sulsel bersama dinas sosial dan perbankan akan menyalurkan bansos berupa BPNT kepada 229.835 KPM," kata Bambang, di Makassar. 

Bansos non-tunai, Bambang mengimbuhkan merupakan tindak lanjut arahan Presiden Indonesia untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong keuangan inlusif. Melalui program bansos non-tunai diharapkan prinsip

6T (tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi) dapat terpenuhi.

Penyaluran bansos non-tunai sejauh ini dilaksanakan oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI. Bambang menyebut bansos yang disalurkan melalui kartu tidak hanya BPNT, tapi juga ada Program Keluarga Harapan atau PKH. 

Berdasarkan data PKH pada 2017 di Sulsel, terdapat 737.186 PKM yang tersalurkan dengan nilai penyaluran mencapai Rp347,1 miliar. Dari total penyaluran tersebut, jumlah KPM yang terealisasi mendapatkan kartu bansos adalah 721.795 keluarga dengan total realisasi Rp340,14 miliar.

Adapun untuk BPNT pada 2017 di Sulsel, tercatat sejumlah 189.709 KPM dengan nilai penyaluran Rp41,74 miliar. Dari total penyaluran tersebut, jumlah KPM yang terealisasi mendapatkan kartu bansos adalah 174.868 keluarga dengan total realisasi Rp38,47 miliiar.