Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

F5 Luncurkan Program Pelatihan bagi Profesional TI Lewat Metodologi DevOps

F5 Luncurkan Program Pelatihan bagi Profesional TI Lewat Metodologi DevOps Kredit Foto: F5 Networks
Warta Ekonomi, Jakarta -

F5 Networks telah mengumumkan inisiatif Super-NetOps, yaitu sebuah program pelatihan pertama di Asia Pasifik yang bertujuan membantu perusahaan dan industri IT yang lebih luas agar lebih efektif menerapkan otomatisasi, meningkatkan kinerja, mengurangi kesenjangan keterampilan, dan membantu para profesionalĀ ITĀ dalam menyampaikan fungsi operasi jaringan yang penting melalui metodologi DevOps.

Perkembangan lansekap ancaman dan lingkungan multicloud telah mendorong peningkatan permintaan akan layanan aplikasi untuk dihadirkan dengan cara yang lebih otomatis. Kebutuhan akan efisiensi yang lebih besar di dalam infrastruktur IT ini telah menciptakan kesenjangan di antara para profesional yang ahli di bidang teknologi fundamental dan teknologi baru. Hal utama inilah yang telah diidentifikasi oleh perusahaan sebagai penghambat menuju kesuksesan.

"Ketika berbicara dengan banyak pelanggan kami, ada satu kesamaan yang nyata, yaitu kesenjangan dalam hal praktik kerja dan kolaborasi antara tim NetOps dan DevOps," ujar Adam Judd, Senior Vice President, Asia Pasifik, Cina, dan Jepang, F5 Networks.

Adam menjelaskan karena kebutuhan akan layanan IT melampaui kemampuan pendekatan manual yang berbasis fungsi, F5 berkomitmen untuk menjawab tantangan ini secara langsung, dan membantu industri bertumbuh dengan tool dan skill (SDM) yang tepat.

Program global Super-NetOps F5 bertujuan memberikan kombinasi antara keterampilan jaringan esensial dan jaringan baru kepada para peserta. Tujuannya untuk mentransformasi komunitas operasi jaringan (NetOps) agar memfasilitasi kolaborasi yang lebih kuat dengan para pengembang (DevOps) dan mendorong peralihan dari praktik-praktik manual yang berbasis tugas untuk mencapai tingkat otomatisasi yang lebih baik, perbaikan yang berkesinambungan, dan pengembalian investasi bisnis.

Telah diuji coba dengan ratusan pelanggan F5, kursus ini telah terstruktur secara khusus untuk mengatasi permasalahan silo operasional dan mengurangi waktu ke layanan dari hitungan hari ke hitungan menit, sekaligus memastikan bahwa aplikasi memenuhi standar kepatuhan (compliance), kebijakan, dan kinerja yang dibutuhkan.

Program Super-NetOps dari F5 disampaikan melalui suatu kombinasi antara pembelajaran video dan sesi-sesi praktik lab secara langsung. Program pelatihan ini hadir di Asia Pasifik dengan pendekatan lokal yang disesuaikan dengan keunikan budaya dari masing-masing wilayah.

Inisiatif tersebut hadir seiring pemerintah di seluruh wilayah Asia Pasifik tengah menerapkan kebijakan untuk mengurangi kesenjangan dalam beberapa bidang keterampilan tertentu. Misalnya, ketika anggaran pendidikan pemerintah Indonesia meningkat dua kali lipat pada 2018 menjadi Rp444,1 triliun dari Rp208 triliun pada 2009. Peningkatan ini karena pemerintah terus mengupayakan agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia kompeten pada hard dan soft skill.

Dalam beberapa bulan mendatang, F5 akan meluncurkan kurikulum yang diperluas, termasuk berbagai metodologi penerapan otomatis yang berfokus pada keamanan untuk peran DevSecOps yang tengah berkembang. Topik-topik lain yang akan dibahas mencakup kerangka bahasa aplikasi dan perangkat bantu toolchain otomatisasi dari pihak ketiga.

"Ketika mayoritas perusahaan di Asia Pasifik berniat memperluas penawaran produk dan layanan digital mereka hingga tahun 2020, keahlian operasi jaringan menjadi semakin penting daripada sebelumnya, terutama karena perusahaan mencari aplikasi-aplikasi yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih aman," kata Judd.

"Kondisi masa depan akan serba otomatis dan tidak ada sosok yang lebih tepat untuk mengotomatisasi jaringan selain para insinyur dan arsitek yang mengatahui bagaimana menjaga laju ekonomi internet," kata Judd lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: