
Penguatan sinergi antara pemerintah dan para filantrop merupakan agenda krusial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan lingkungan di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri menjalankan program pemberdayaan masyarakat mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan cakupan wilayah yang luas. Ia mengatakan para filantrop dan pelaku usaha dapat membantu program pemerintah di antaranya membangun wilayah yang tidak terjangkau.
"Keselarasan peran aktif filantrop dan agenda pembangunan nasional sangat penting dalam mempercepat capaian kemajuan Indonesia," ujar Puan saat memberikan keynote speech dalam kegiatan Philanthropy Award 2018 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Puan menjelaskan bahwa selama ini para filantrop telah ikut berperan aktif dalam mempercepat pembangunan Indonesia. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas filantrop berkembang cukup pesat di Indonesia yang salah satunya tercermin dari terbentuknya Perhimpunan Filantropi Indonesia. Ia mengharapkan para filantrop semakin aktif dalam melaksanakan program-program kemanusiaan.
"Kalangan filantrop dapat memperkuat kegiatan-kegiatan yang secara langsung dirasakan rakyat seperti memperluas beasiswa untuk kuliah, memperluas pelatihan keterampilan, memperkuat pembangunan desa dengan teknologi tepat guna, dan memperkuat sarana/prasarana pendidikan vokasi," imbuhnya.
Ia mengharapkan kegiatan Philantrophy Award dapat memberikan dorongan kepada kalangan filantrop untuk terus mengembangkan pola kemitraan dalam membangun Indonesia. Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan Philanthropy Award 2018 yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi sekaligus memberikan selamat kepada para penerima penghargaan.
Berikut ini nama-nama pemenang Philanthropy Award 2018 oleh Warta Ekonomi.
- Dato' Sri Tahir (Mayapada Group) - Filantrop Indonesia Peduli Kemanusiaan
- Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan dan Pengembangan Kepemimpinan
- Robert Budi Hartono (Djarum) - Filantrop Indonesia Peduli Olahraga
- Ciputra (Ciputra Group) - Filantrop Indonesia Peduli Pengembangan Kewirausahaan
- Mochtar Riady (Lippo Group) - Filantrop Indonesia Peduli Peningkatan Kualitas Kesehatan
- Eka Tjipta Widjaja (Sinarmas Group) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan Masyarakat Desa dan Kehutanan
- Anthony Salim (Salim Group) - Filantrop Indonesia Peduli Kemitraan Pertanian
- Tomy Winata (Artha Graha) - Filantrop Indonesia Peduli Membangun Indonesia
- Chairul Tanjung (CT Corp) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan Masyarakat Pintar yang Kurang Beruntung
- Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma) - Filantrop Indonesia Peduli Kesehatan Masyarakat
- Mooryati Soedibyo (Mustika Ratu) - Filantrop Indonesia Peduli Pemberdayaan Kaum Wanita
- Martha Tilaar (Martha Tilaar) - Filantrop Indonesia Peduli Perberdayaan Wanita, Anak-Anak, dan Kaum Difabel
- Rachmat Gobel (Panasonic) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan
- Putera Sampoerna (Sampoerna) - Filantrop Indonesia Peduli Pengembangan UKM
- Arifin Panigoro (Medco Energy) - Filantrop Indonesia Peduli Kesehatan Masyarakat Daerah Bencana
- Peter Sondakh (Rajawali Corporation) -Filantrop Indonesia Peduli Bencana Alam
- Theodore Permadi Rachmat (Triputra group) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan dan Kesehatan Jangka Panjang
- Hashim Djojohadikusumo (Arsari) - Filantrop Indonesia Peduli Pendidikan dan Pengembangan UKM
- Sudhamek (Garuda Foods) -Filantrop Indonesia Peduli Lingkungan Hidup
- Uripto Widjaja (Galva Group) - Filantrop Indonesia Peduli Pemberdayaan Masyarakat
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: