Mei 2018, Sumut Alami Deflasi 0,74%

Pada bulan Mei 2018, Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar 0,74%. Sementara dua kota Indek Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara yang mengalami inflasi terjadi di Sibolga sebesar 0,07% dan Pematangsiantar sebesar 0,01%.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi mengatakan untuk dua kota lainnya mengalami deflasi yaitu, Medan sebesar 0,86 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,05%. Pada bulan Mei 2017, Medan deflasi sebesar 0,86% atau terjadi penurunan indeks dari 137,65 pada bulan April 2018 menjadi 136,46 pada bulan Mei 2018. 

"Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok penurunan bahan makanan turun sebesar 3,67 persen, kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35%. Dan kelimpok kesehatan sebesar 0,01%,” katanya, Senin (4/6/2018).

Sementara itu kelompok yang mengalami peningkatan indeks yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sevesar 0,03%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,39%, kelompok sandang sebesar 0,30% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,01%.

“Maka kesimpulannya komoditas utama penyumbang deflasi selama bulan Mei 2018 di Medan, antara lain cabai merah, bawang putih, angkutan udara, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng dan cabai hijau,” ujarnya.

Sementara itu, dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera 10 kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,99% dengan IHK sebesar 137,93 dan terendah terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 137,09.