Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Untuk membangun infrastruktur jalur kereta api di Sumatera Utara (Sumut) maka dibutuhkan investor dari luar negeri. Karena infrastruktur transportasi dapat mendorong percepatan pembangunan di daerah Sumut.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengatakan, Sumatera Utara merupakan provinsi yang strategis dengan jumlah penduduk keempat terpadat di Indonesia. Karenanya, transportasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan.
"Sebenarnya ini merupakan tanda-tanda positif dalam suatu daerah bila mobil sudah banyak. Menunjukkan bahwa masyarakatnya semakin sejahtera, namun juga infrastrukturnya harus dibangun,” katanya, Selasa (5/6/2018).
Menindaklanjuti rencana pembangunan infrastuktur ini maka Gubsupun meminta kepada perusahaan China High Speed Railway (CHSR) untuk menurunkan tim guna melakukan survei. Tim survei nantinya dapat menyesuaikan dari sisi populasi dan kemampuan masyarakat, serta lainnya, agar investasi yang akan direncanakan ini nantinya dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, Perwakilan CHSR Imron Cotan mengatakan bahwa perusahaan CHSR bergerak di bidang perkeretaapian yang telah beroperasi di 50 negara. Dengan markas besar di Beijing, perusahaan ini juga didukung pemerintah Tiongkok.
“Perusahaan cukup bonafit, punya dana sendiri untuk investasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan pemegang saham terbesar pemerintah Tiongkok,” katanya.
Setelah melihat Danau Toba, pihak perusahaan berkeinginan untuk berinvestasi dalam hal pengembangannya. Dengan ikut membangun infrastruktur di jalur kereta api.
"Untuk itu, kami diutus perusahaan CHSR guna menindaklanjuti kerjasama dengan pemerintah pusat dan terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kami akan menurunkan tim survei terkait rencana ini,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
