Electronic City Masih Betah Jadi Pemain Mall

Vice President Finance HR&GA PT Electronic City Indonesia Tbk Evelyn Hendarta mengatakan pembukaan gerai baru pada tahun ini difokuskan di pusat perbelanjaan (mall) daripada membangun toko yang berdiri sendiri (stand alone).

"Biaya pembukaan gerai di mall itu jauh lebih murah dibandingkan toko yang berdiri sendiri (stand alone)," ujar Evelyn Hendarta usai Paparan Publik di Jakarta, Kamis malam (21/6/2018).

Dengan pembukaan gerai di mall, perseroan hanya menyewa lahan dibandingkan toko stand alone yang membutuhkan biaya akuisisi lahan. Tahun 2018, Electronic City menargetkan membuka lima gerai baru dengan investasi sebesar Rp35 miliar.

"Selain itu kami juga menggelontorkan dana sebesar Rp100 miliar tahun ini untuk menyelesaikan pembangunan Distribution Center yang terletak di Citeureup, Jawa Barat," kata dia.

Total investasi yang dihabiskan untuk Distribution Center itu mencapai sekitar Rp200 miliar.

"Rp100 miliar untuk lahannya saja, kemudian Rp100 miliar untuk pembangunan fisiknya," kata dia.

Direktur Pengembangan Usaha PT Electronic City Indonesia Tbk Anita Angeliana Sitompul, mengatakan Pusat Distribusi tersebut diharapkan beroperasi pada akhir tahun ini. Distribution Center itu akan mendukung gerai-gerai Electronic City di Jabodetabek maupun di luar kota.

"Distribution Center itu akan menjamin ketersediaan stok barang di gerai Electronic City yang terletak di luar daerah," kata dia.