Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NICE Actimize: Lebih dari 55% Institusi Keuangan Memiliki Nilai Pengertian Sampai Di Bawah Rata-Rata

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID – Jakarta, NICE Actimize, merupakan bagian dari NICE System (NASDAQ:NICE) merupakan penyedia platform tunggal software untuk menghadapi kejahatan keuangan, pengelolaan resiko dan kepatuhan terbesar dan terluas, mengidentifikasi bahwa lembaga keuangan masih berjuang dengan banyak tantangan yang berhubungan dengan kerumitan regulasi Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA) yang dijadwalkan akan diterapkan pada bulan Juli tahun 2014. Berdasarkan polling yang dilakukan oleh NICE Actimize baru-baru ini, lebih dari 55% responden menjawab “rata-rata” sampai “di bawah rata-rata” atas pengertian terhadapregulasi FATCA – yang merupakan indikasi bahwa institusi keuangan perlu bekerja keras untuk dapatmengimplementasikan FATCA sesuai dengan tenggat waktu.

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam menyediakan solusi implementasi kepatuhan dan regulasi global untuk institusi keuangan terkemuka,NICE Actimize mengadakanpollinglayanan keuangan FATCA kepada 170 individu yang berasal dari 100 lembaga layanan keuangan yang mengikuti seminar melalui web diadakan pada musim gugur lalu.Dari polling tersebut terkumpul 70 responden survei, yang hampir setengah respondennya berasal dari institusi besar skala dunia. Responden yang berasal dari lokasi geografis yang berbeda dapat memberikan pandangan mengenaibermacam tantangan atas implementasi FATCA secara global, sehubungan denganwithholding dan pelaporan yang bervariasi antara perusahaan jasa keuangan di Amerika Serikat dengan perusahaan di beda negara.

Hasil analisapolling tersebut mengindikasikanterdapat sejumlah hal yang akan menghadapi tantangan yang besar, termasuk diantaranya adalah kurangnya kejelasan seputar persyaratan regulasi, kelangkaan tenaga ahli yang menguasai FATCA serta masalahdampak operasional dan data.Dengan sebagian besar perusahaan masih jauh untuk dapatmengimplementasikanFATCA secara sepenuhnya, polling tersebut menunjukkan bahwa masalah ini dapat menghambat perusahaan untuk membuat kemajuan dan mengimplementasikan FATCA sepenuhnya.

Hasil polling menunjukkan tiga halseputar regulasi dan persyaratan FATCA yang membutuhkan kejelasanlebih lanjut seperti: pelaporan,beneficial ownership dan melaksanakan pemotongan pajak tambahan merupakan jawaban yang paling dominan dari responden. Selain itu, beberapa responden memperhatikan bahwa kerumitan proses bisnis serta masalah seputar pengumpulan dokumen pelanggan dan indentifikasi juga merupakan hal penting.

“Banyak lembaga layanan keuangan telah mengambil pendekatan ‘wait-and-see’untuk melakukan investasi pada solusi FACTA, namun upaya harus dilakukan sekarang untuk mempersiapkan diri mengimplementasikan FATCA,” ujar Amir Orad, Presiden dan CEO dari NICE Actimize. “Menjadikan FATCA sebagai prioritas dan menggunakan tenaga ahli FATCA untuk membantu perencanaan implementasi dan proses eksekusi terlebih dahulu merupakan kunci dalam mengembangkan solusi yang terbukti di masa yang akan datang. Lebih lanjut lagi, hal tersebut harus dijadikan sebagai tujuan yang merupakan bagian dari strategi keseluruhan perusahaan untuk mengelolarisiko pelanggan.”

Temuan lainnya dalam polling memeperlihatkan bahwaketika semakin mendekatnya tenggat waktu, beberapa lembaga layanan keuangan telah menyelesaikan secara tuntas implementasi solusi teknologi FATCA. Sebanyak kurang dari 5% telah selesai atau hampir menyelesaikan pelaksanaannya.

Sementara sebagian besar responden mengetahui bahwa divisi kepatuhan mereka memilikisebagian tanggung jawabagar lembaganyamematuhi FACTA, sekitar 52% mengetahui bahwa tanggung jawab tersebut juga dibebankan ke department lain dalam perusahaan. Teridentifikasi dari hasil polling tersebut, lebih dari setengah perusahaan yang telah disurvei, terdapat ketidakjelasan  siapa pemangku utama dari pengelolaankepatuhan FATCA yang menyatakan bahwa kombinasi dari departemen operasional, pajak, atau keuangan akan mengelolakepatuhan FATCA.

Dengan pengalaman NICE Actimizemengembangkan solusi anti pencucian uang, menjadikan Actimize FATCA Compliancesebagai solusi dalam membantu sejumlah perusahaanmenyusun program kepatuhan FATCAyang terstruktur, termasuk penyederhanaan tugas investigasi yang berpotensi dalam menurunkan pengeluaran operasional dan analisa jaringan yang mampu mengerti kerumitan struktur ownership.

Melihat adanya hubungan antara FATCA dan kebutuhan Anti-Money Laundering/Customer Due Diligence (CDD), NICE Actimize mengembangkan solusi FATCA dengan dua pilihan implementasi: baik sebagai solusi yang berdiri sendiri atau terintegrasi dengan solusi Anti Pencucian Uangdari NICE Actimize, yang kemudian dapat memaksimalkan penggunaan kembali sumber daya teknologi.

Meskipunsecara fakta hal ini merupakan perundang-undangan Amerika Serikat, FATCA memiliki implikasi global bagi semua lembaga keuangan, yang berperan sebagai withholding agents, harus melengkapi kepatuhannya pada bulan Juli 2014, sementara lembaga keuangan yang beroperasi di luar Amerika Serikat – disebut Foreign Financial Institutions (FFIs) -  harus melaksanakan prosedur baru untuk pembukaan akun dan peninjauan akun yang sudah ada mulai bulan Juli 2014, tapipelaporan akan dimulai per 31 Maret 2015. Lembaga Keuangan perlu untuk mengadopsi prosedur, proses dan sistem yang dibutuhkan sesuai dengan akun dan indentifikasi kepemilikan Amerika Serikat.

*/Redaksi

Foto : Nice

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhamad Ihsan

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: