Tahun Politik, Bos Bursa Turunkan Target Emiten Baru

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru memutuskan untuk merevisi target perusahaan baru yang akan masuk ke pasar modal. Hal ini berkaitan dengan adanya pemilihan umum di tahun 2019 mendatang. 

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, pada 2019 pihaknya hanya menargetkan 25 hingga 30 emiten yang akan mencatatkan saham di BEI.

"Di 2019 kami mencoba mengantisipasi kemungkinan kondisi politik. Jadi, bukan 35 emiten, tetapi 25-30 emiten. Pada tahun 2020 akan ditargetkan 40 emiten," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Menurutnya, penetapan target tersebut masih akan didiskusikan lagi oleh jajaran direksi BEI.

"Tetapi, kami mempunyai optimisme ke depan. Optimistis jumlah perusahaan tercatat bisa lebih banyak," jelasnya.

Namun begitu, Inarno tetap akan mengawal target jumlah emiten yang ditetapkan oleh Direktur Utama BEI sebelumnya yang mencapai 35 perusahaan. Per 28 Juni 2018, jumlah emiten di tahun ini sebanyak 21 perusahaan.

Terkait dengan gejolak di bursa saham domestik yang terjadi saat ini, ia menyebutkan karena lebih dipengaruhi faktor eksternal. "Kami melihat Bank Indonesia (BI) akan mengendalikan kurs rupiah," terangnya.

Inarno menyebutkan, BI 7-day Reverse Repo Rate yang berada di level 4,75% akan dinaikkan pada Rapat Dewan Gubernur BI hari ini.

"Tetapi, saya rasa gejolak (pasar saham) itu kembali lagi karena dampak external factor. Kalau kita (Indonesia) akan mengendalikan kurs maka (BI) harus menaikkan suku bunga," tuturnya.

Tapi, rencana BI untuk menaikkan suku bunga acuan sudah diantisipasi pasar sejak jauh hari.

"Saya rasa (kenaikan BI 7-day Reverse Repo Rate) itu tidak ada dampak yang terlalu dalam bagi pasar modal," pungkasnya.