Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan curatan hati di buku Kebijakan Ahok bahwa ada beberapa persoalan yang belum terselesaikan selama dirinya memimpin DKI Jakarta. Beberapa permasalahan tidak terselesaikan karena ia mengambil cuti kampanye serta menghadapi beberapa persoalan lain.
Salah satu persoalan yang belum diselesaikan oleh Ahok yakni program Electronic Road Pricing (ERP). Dalam buku tersebut Ahok mengharapkan ERP dapat diterapkan di Jakarta karena sistem ini akan sangat membantu mengatasi persoalan kemacetan di Ibukota.
"Kebijakan pembatasan kendaraan menggunakan pelat nomor ganjil-genap hanya solusi sementara. Solusi utamanya adalah penerapan ERP," kata Ahok dalam buku tersebut sebagaimana dikutip di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Selain ERP, Ahok juga belum menyelesaikan rencana merombak sistem pembinaan atlet-atlet di DKI Jakarta. Ia menegaskan pembinaan atlet harus berkesinambungan sehingga peran pemerintah bukan melulu soal bonus, melainkan juga menyiapkan sarana yang memadai untuk pembinaan. Ia mengharapkan tercipta kerja sama pelatihan dengan sister city.
"Saya melihat pemusatan latihan yang dijalankan KONI DKI Jakarta untuk meningkatkan daya saing dan prestasi para atlet tidak ideal," sebutnya.
Persoalan lain yang belum terselesaikan selama Ahok memimpin Jakarta, yakni soal pemanfaatan lahan bekas Kedubes Inggris di MH Thamrin. Ia mengatakan dirinya ingin memanfaatkan lokasi tersebut untuk pusat kendali MRT dan LRT Jakarta sekaligus ruang terbuka hijau (RTH).
"Pusat kendali MRT dan LRT nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu destinasi wisata baru di ibu kota," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: