Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri) didampingi Sekjen Raja Juli Antoni (tengah), dan Ketua DPP Tsamara Amany (kanan) memberikan keterangan pers terkait sikap partai pada Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Sabtu (11/8). PSI menganggap cawapres ideal bagi Joko Widodo adalah Mahfud MD, tapi dengan hasil keputusan bersama koalisi partai pendukung yang menetapkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres, PSI tetap mendukung petahana Joko Widodo pada Pilpres 2019. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Partai Golkar memastikan tidak akan melakukan serangan balik kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait pernyataan "dosa partai-partai lama".
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan bahwa sebagai partai koalisi maka PSI dan Golkar harus saling menjaga satu sama lain dan bukan saling serang. Meski demikian, ia mengakui jika PSI memiliki hak untuk menyampaikan kritik terhadap Golkar. Ia memastikan Golkar tidak mempermasalahkan sama sekali manuver yang dilakukan oleh PSI.
"Ini kan partai-partai koalisi yang baru seperti PSI dan Perindo. Tentu hak mereka untuk menyerang kita," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (27/10/2018).
Ace mengatakan bahwa alangkah lebih baik jika PSI menyampaikan visi misi yang mereka usung. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang menginginkan para konsestan pemilu untuk mengedepankan visi-misi dan keunggulan masing-masing.
"Golkar memiliki visi-misi dan program yang ditawarkan ke masyarakat. Saya kira PSI juga punya hal yang sama," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
