Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Biodiesel Hemat Devisa Empat Miliar Dolar

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID - Pemerintah menargetkan penghematan devisa sebesar empat miliar dolar AS dari penerapan kebijakan kewajiban pemanfaatan 10 persen biodiesel dalam solar untuk menekan defisit transaksi berjalan pada 2014.

"Ini akan menjadi sangat signifikan dalam upaya mengecilkan defisit transaksi berjalan, kalau ada empat miliar dolar sampai akhir tahun dan neraca migas mengalami surplus, tentu ini berita baik di akhir 2014 nanti," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi di Jakarta, Jumat.

Rapat koordinasi itu membahas perkembangan paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah pada Agustus 2013. Hadir dalam rapat itu Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Paket kewajiban pemanfaatan biodiesel dalam solar sebesar 10 persen bertujuan untuk mengurangi impor minyak dan gas (migas), yang secara signifikan menyumbang jumlah terbesar dalam defisit neraca transaksi berjalan selama 26 bulan.

Hatta menjelaskan perkiraan angka tersebut berasal dari penghematan devisa untuk impor solar nonsubsidi sebesar 2,6 miliar dolar AS dari konsumsi 3,34 juta kiloliter dan solar bersubsidi senilai 1,2 miliar dolar AS dari konsumsi 1,65 juta kiloliter.

"Ini baru target, karena belum berjalan, oleh sebab itu kami sedang melakukan persiapan. Laporan tadi juga dengan asumsi tidak terjadi gejolak pada solar dan 'mandatory' biodiesel pada 2014 sepenuhnya tercapai," katanya.

Sedangkan, hingga akhir Desember 2013, pemerintah memperkirakan ada penghematan devisa solar bersubsidi senilai 298 juta dolar AS dari konsumsi 379 ribu kiloliter dan solar nonsubsidi sebesar 158 juta dolar AS atau konsumsi 201 ribu kiloliter.

"Ini angka dari September, karena Agustus kebijakan ini baru berjalan. Hingga Oktober, target tersebut akan mencapai sasaran yang diharapkan dengan catatan tidak terjadi gangguan dari suplai. Dengan tren itu, maka target 456 juta dolar AS dapat kita capai," katanya.

Dari pencapaian tersebut, penggunaan biodiesel dalam solar bersubsidi untuk sektor transportasi telah mendekati 10 persen, solar nonsubsidi baru mencapai tiga persen, industri dan komersial lima persen, serta pembangkit listrik milik PT PLN sebesar 7,5 persen.

"Kita targetkan penggunaan untuk solar bersubsidi di daerah mulai merata pada Januari, serta nonsubsidi 10 persen, industri dan komersial 10 persen, dan pembangkit listrik akan berkisar 10 hingga 20 persen," ujar Hatta. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhamad Ihsan

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: