Pandangan Miring Tentang Cloud di Indonesia dan Asia Pasifik Mirip
Oleh: ,
WE.CO.ID, Jakarta- Miskonsepsi tentang cloud computing tidak banyak perbedaannya antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Pasifik. Mitos yang membayang-bayangi cloud computing seperti kurangnya privasi, tidak aman, dan belum matang diakui oleh rata-rata responden di Indonesia dan Asia Pasifik. Sedangkan pandangan cloud yang tidak ada kepemilikan dan kurang produktif hanya berbeda posisi dalam deretan 5 teratas mitos cloud computing.
Temuan mitos-mitos tersebut ada dalam survei yang dilakukan oleh Microsoft kepada 2.017 partner bisnis di 11 negara Asia Pasifik. Miskonsepsi lainnya yang dikeluhkan oleh pelanggan tentang cloud adalah seputar biaya dan keandalan layanan, kurangnya nilai tambah dibandingkan versi on-premise, kompleksitas layanan, serta kurang jelasnya tingkat pengembalian investasi (return-on-investment/ROI).
Microsoft berusaha untuk mematahkan pandangan-pandangan, yang dinilai Microsoft, sebagai pandangan yang kurang tepat kepada cloud computing. Lewat produk cloud Office 365, Microsoft akan mematahkan pandangan-pandangan tersebut.
Dalam survey tersebut, mengenai ROI, beberapa pelanggan berpikir layanan awan menimbulkan biaya lebih, karena selain membayar layanan awan, mereka berpikir masih harus membayar biaya lisensi untuk program yang digunakan di awan. Namun, menanggapi persepsi tersebut, Microsoft mersepons dengan mamaparkan fakta. Menurut Microsoft, Office 365 menawarkan ROI cepat bagi perusahaan tidak hanya dibidang TI pengurangan biaya operasional, tapi juga mengingkatkan produktivitas dan kolaborasi. Microsoft mencontohkan salah satunya impelementasi di Binus Center.
Foto: microsoft
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Arif Hatta
Tag Terkait:
Advertisement