Warta Ekonomi -
WE.CO.ID, Jakarta – HSBC Economist ASEAN, Su Sian Lim menyatakan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir terkait isu Bank Sentral Amerika (The Fed) yang akan segera menghentikan kebijakan stimulus ekonomi.
Menurut Lim, perekonomian Indonesia tidak sepenuhnya terpapar oleh ekonomi Amerika Serikat (AS), karena penopang utama PDB Indonesia berasal dari konsumsi domestik rumah tangga dan perusahaan, sementara peran investasi dan ekspor-impor relatif lebih rendah dibandingkan kontribusi konsumsi domestik.
“Adanya permintaan domestik yang besar dan tingkat pengangguran yang relatif rendah memberikan keuntungan baik dari sisi retail dan belanja rumah tangga maupun sektor bisnis,” jelas Lim dalam HSBC Global Economic Outlook 2014 di Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Selain itu Lim beralasan, pemulihan ekonomi AS bukan pemulihan yang kuat, sehingga kebijakan tapering The Fed masih akan mempertimbangkan data-data ekonomi, terutama pengangguran. Saat ini data pengangguran AS menunjukkan penurunan, namun penurunan ini bukan berasal dari peningkatan partisipasi tenaga kerja pada pasar tenaga kerja, tetapi lebih dikarenakan fenomena discouraged labor force, dimana para pencari kerja di AS menyerah dan meninggalkan pasar tenaga kerja.
“Kalaupun tapering benar dilakukan, tidak akan dilakukan bulan ini. Perekonomian AS saat ini belum terlalu kuat, sehingga saya perkirakan AS akan membutuhkan waktu minimal 1 tahun sampai dengan 2015 untuk melakukan penarikan stimulus secara bertahap,” pungkas Lim.
(Happy Fajrian)
Foto : Ist
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/happy
Editor: Muhamad Ihsan
Tag Terkait:
Advertisement