Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuh Gejolak Pasar di 2019, Lalu Siapa Saja yang Akan Lakukan IPO?

Penuh Gejolak Pasar di 2019, Lalu Siapa Saja yang Akan Lakukan IPO? Kredit Foto: Crunhbase
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun terjadi gejolak di pasar dan ekonomi global tengah terpuruk, antusiasme untuk membangun kelompok IPO tahun depan semakin tinggi, dengan penawaran yang lebih besar. Media, pendiri, dan investor bersiap untuk menerima pengembalian yang besar pula.

Pada Desember ini, banyak prediksi kapan IPO akan berlangsung di tahun depan. Namun, menurut Crunchbase, banyak dari prediksi tersebut yang keliru.

Bila IPO Dilakukan Saat Musim Panas

Pasar publik telah tergagap beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Namun, setelah 1 dekade, terdapat pembicaraan baru tentang koreksi, perlambatan, atau kembali ke keadaan normal.

Semua itu akan berdampak buruk pada perusahaan teknologi yang ingin melakukan penawaran ke publik. Bila perusahaan ingin lakukan IPO sambil menghindari potongan nilai valuasi, maka sebaiknya dilakukan dengan segera.

"Dengan kata lain, lakukan IPO sementara Nasdaq (bursa saham elektronik dunia) lebih dari 7.000," tulis Crunhnews, Senin (17/12/2018).

Misalnya, Uber dan Lyft yang mengajukan lebih dulu dari yang lain. Keduanya kehilangan uang pada tingkat yang tinggi, Uber kehilangan US$1,07 miliar pada Q3, sedangkan Lyft kehilangan ~US$254 juta pada periode yang sama. Jadi, kemungkinan mereka akan lakukan IPO 2019 lebih cepat dari yang diharapkan.

Sementara, untuk perusahaan dengan keuangan yang lebih baik, ada lebih banyak fleksibilitas. Airbnb seharusnya menghasilkan uang dengan dasar yang disesuaikan (EBITDA). Artinya, ia dapat mengatur ketentuan IPO-nya sendiri, terlepas dari keadaan pasar.

"Jika Anda perlu meningkatkan modal dalam IPO, pengaruh harga Anda akan lebih sedikit dibandingkan perusahaan yang tidak perlu meningkatkan modal operasional dan flotasinya," menurut Crunhbase.

Pesimisme pasar komparatif tentang perusahaan-perusahaan yang tidak menguntungkan yang ingin go public tahun depan terlihat dari reaksi investor publik terhadap Snap dan Domo. Mereka memang bertumbuh, tetapi biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Analogi musim panas menggambarkan keadaan pasar di mana IPO para perusahaan swasta menjadi semakin 'dingin' seiring berjalannya waktu. Artinya, para semester pertama 2019, penawaran akan lebih banyak dari yang diduga, khususnya bila debut awal berjalan lancar.

Daftar Perusahaan yang Akan Lakukan IPO Tahun 2019

Melansir Crunhbase, berikut ini adalah daftar perusahaan yang dikabarkan akan melakukan debut IPO di tahun 2019. Ada 14 perusahaan secara keseluruhan.

1. Uber
2. Lyft
3. Pinterest
4. Airbnb
5. Slack
6. Postmates
7. Palantir
8. Instacart
9. Rackspace
10. Robinhood
11. Cloudflare
12. Zoom
13. Didi
14. Bytedance

Diperkirakan, Uber akan menawarkan IPO sebesar US$120 miliar, Lyft mencapai US$30 miliar, sedangkan Pinterest harus menawarkan lebib dari US$10 miliar karena valuasi pribadinya. Sementara Didi dan Bytedance harus menawarkan berkali-kali lipat, Slack sebesar US$12 miliar. Berkali-kali lipat miliar dibutuhkan oleh Postmates, Zoom, dan Robinhood karena mereka diprediksi mengharapkan ratusan miliar dolar.

 "Tidak terlalu sulit untuk melihat seperempat triliun atau lebih dalam kapitalisasi pasar baru, asalkan peeusahaan mendapatkan valuasi yang mereka inginkan," tambah Crunhbase.

Oleh karena itu, IPO adalah kunci sektor keuangan teknologi finansial di tahun depan. Pendanaan besar akan terus ditutup, aktivitas ventura pun akan mengalami kesulitan karena tertinggal dari koneksi pasar publik dalam beberapa bulan.

Namun, jika IPO besar gagal atau tidak tepat sasaran, banyak laba kertas yang akan lenyap. Dengan itu, beberapa minat modal ventura swasta pun akan berkurang juga. Akhirnya, hal tersebut dapat memperlambat pertumbuhan startup teknologi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: