WE.CO.ID, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu membuat beban pengeluaran rumah tangga di Indonesia menjadi bertambah, sehingga menyebabkan konsumen mengurangi volume belanja produk fast moving consumer goods (FMCG).
Hal ini memberikan pengaruh terhadap konsumsi produk-produk FMCG seperti makanan, minuman, perawatan tubuh, dan perawatan rumah tangga. Namun konsumsi domestik tidak anjlok pertumbuhannya karena pemerintah sudah memberikan program kompensasi.
"Kenyataannya, konsumen Indonesia hampir selalu bisa beradaptasi dalam keadaan sulit," ujar General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Lim Soon Lee, Kamis (5/12/2013), di Jakarta.
Dia menambahkan data survei Kantar Worldpanel menunjukkan beberapa brand baru produk FMCG justru mengalami kenaikan yang signifikan setelah pertama kali dilaunching di pasaran.
Namun, dia mengakui kenaikan BBM sempat merubah kebiasaan konsumen dalam membeli produk. Sebelum BBM naik, konsumen lebih cenderung membeli produk merek terkenal dengan harga mahal, tetapi setelah itu mereka mulai mempertimbangkannya dan menggantinya dengan produk yang jauh lebih murah. Hal ini ditopang pula dengan terkendalinya inflasi.
Yang diperlukan, lanjutnya, perusahaan-perusahaan FMCG terus berinovasi dalam produk-produk mereka sehingga brand-nya mendapat perhatian dari konsumen dan konsumen memiliki intensi untuk membeli produk tersebut.
Jafei B. Wuysang
Foto: Dok. KWP
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/jafei
Editor:
Tag Terkait:
Advertisement