Home Credit Catat Kenaikan Pembiayaan Hingga Rp9,5 Triliun di 2018

PT Home Credit Indonesia menutup pencapaian bisnis 2018 dengan kenaikan pembiayaan mencapai Rp9,5 triliun. Pada tahun sebelumnya, perusahaan pembiayaan multiguna berbasis teknologi tersebut mencatatkan keuntungan sebesar Rp5,3 triliun.

CEO Home Credit Indonesia, Jaroslav Gaisler, mengatakan peningkatan kinerja pihaknya membuahkan hasil yang baik dan positif.

"Total pembiayaan di 2018 meningkat hampir dua kali lipat," katanya dalam Media Update Home Credit di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Ia juga menambahkan, sampai akhir tahun 2018, Home Credit telah melayani 3,6 juta konsumen, serta peningkatan jumlah karyawan yang mencapai 11 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia dari yang sebelumnya hanya tercatat 9,5 ribu.

Pihaknya menyatakan peningkatan yang diraih Home Credit Indonesia tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang telah dilakukan di 2018. Salah satunya dengan meningkatkan proses underwriting, yang diakui memudahkan pihaknya dalam membuat keputusan yang tepat untuk kelangsungan bisnis.

"Kami melakukan beberapa inovasi seperti menerapkan full paperless, sistem yang di mana proses administratif aplikasi pembiayaan sudah tidak lagi memakai kertas. Selain itu, ada POS Online, kami menyebutnya Polo, yakni sistem penjualan yang dilakukan oleh partner kerja dengan tidak perlu menaruh sales agent di sana," paparnya.

Sehingga, ia melanjutkan, pengisian aplikasi pembiayaan pelanggan cukup dilakukan melalui aplikasi My Home Credit. Ditambah, pihaknya juga telah mengurangi proses keputusan dari yang awalnya 30 menit, kini menjadi 3 menit.

"Itu juga inovasi kami untuk melayani pelanggan yang pertumbuhan sekarang ini cepat," pungkasnya