Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Putri Presiden Abdurachman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengatakan dirinya menyesali puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang berjudul 'Doa Yang Tertukar'. Ia menilai, puisi tersebut bentuk penghinaan terhadap ulama.
Menurutnya, pihaknya tidak bisa menerima, lantaran puisi tersebut sebagai penghinaan dan membela Capres Prabowo Subianto serta Ahmad Dhani.
"Sekali pun katanya lewat seni dan membela Pak Prabowo dan sebagainya. Membela Pak Ahmad Dhani juga misalnya. Kalau menghina sekalipun lewat diksi puisi juga tidak bisa diterima," katanya kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).
Lanjutnya, ia menilai, siapapun sah-sah saja para kontestan meminta doa kepada kiai, termasuk KH Maimoen Zubair. Namun, jangan sampai ada yang mempolitisir.
Baca Juga: Doa Mbah Moen untuk Siapa? Jawaban Putranya Telak
"Saya rasa sah-sah saja kan, memohon doa sama siapapun. Sama ulama yang punya karomah juga bisa jadi pertimbangan agar doa-doa kita bisa dijabah. Kenapa kok marah? Kenapa kok sampai menghina?" jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa puisi Fadli Zon menuai kemarahan dari banyak pihak, termasuk warga NU.
Baca Juga: Warga NU Marah Sama Fadli Zon
"Puisi ini menyakiti banyak pihak. Warga NU pada umumnya pihak Ponpes Al Anwar juga dan Kiai besarnya Mbah Moen," tegasbya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
