Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pengamat politik dari Telkom University Dedi Kurnia Syah menilai dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setengah hati pada koalisi Jokowi-Ma'ruf. Pasalnya, ia melihat PSI seperti memiliki agenda tersendiri dalam Pilpres 2019.
“Grace memahami partainya memerlukan popularitas, sehingga ia harus mencari celah berbeda, termasuk dengan mengambil risiko berseberangan dengan parpol lain sesama koalisi,” katanya kepada wartawan, Rabu (13/3/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan sikap PSI tersebut merupakan agenda untuk mendongkrak elektabilitas partai tanpa timbal balik ke koalisi.
Baca Juga: PSI Banyak Tingkah, Elektabilitas Jokowi Taruhannya
“Itulah sebabnya banyak statement provokatif yang tidak produktif bagi koalisi. Bahkan, bisa saja PSI ikut berperan gembosi suara koalisi petahana,” katanya.
Baca Juga: Serang Sana-Sini, Cara PSI Rebut Suara Nasionalis?
Sebelumnya, Ketum PSI melontarkan "serangan" bertubi-tubi ke parpol nasionalis, bahkan yang sama-sama pro-Jokowi saat berpidato politik di Medan International Convention Center, Senin (11/3).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
