Bupati Solok Selatan 'Cabut' dari Gerindra, Sebabnya?

Muzni Zakaria yang merupakan Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, menyatakan pengunduran diri atas jabatan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, menyusul kasusnya yang tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sekretaris DPC Gerindra Solok Selatan, Isyuliardi Maas, membenarkan jika kepala daerah itu telah mengundurkan diri dari jabatan partainya.

"Salah satu alasan Muzni Zakaria mundur dari jabatan Ketua DPC Gerindra memang terkait kasus yang sedang dihadapinya," ujarnya di Padang Aro, Jumat (3/5/2019).

Ia menjelaskan, Muzni mundur dari jabatan Ketua DPC Gerindra agar tidak mengganggu aktivitas dan stabilitas partai. Surat pengunduran diri Muzni, juga telah masuk sejak 27 April dan telah diteruskan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk dilanjutkan ke DPP.

Baca Juga: KPK Kembali Surati Menteri Agama, Ini Jadwal Pemeriksaannya

"DPC dan DPD hanya mengusulkan, sedangkan keputusan pemberhentian tetap oleh DPP," imbuhnya.

Saat ditanya soal pengganti Muzni, dirinya belum mau mengungkapkan karena belum ada surat resmi dari DPP. "Pengganti Muzni Zakaria belum diputuskan DPP," katanya.

Sebelumnya, KPK melakukan penggeledahan di rumah Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, yang berada di Kota Padang, pada 25 April 2019 lalu.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan kasus ini masih dalam proses penyidikan dan saat ini tim masih bekerja di lapangan. Menyita sejumlah dokumen dari penggeledahan yang dilakukan di rumah pribadi Bupati Solok Selatan tersebut.

"Benar ada kegiatan penggeledahan oleh tim KPK, prosesnya tentu sudah di tingkat penyidikan. Dari lokasi disita dokumen-dokumen terkait proyek," terangnya.

Namun, Febri belum bisa menjelaskan lebih lanjut baik perkara dan tersangka terkait kasus di Solok Selatan.