Salah satu gerai Hero di Jakarta. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks tendensi konsumen nasional pada kuartal I 2019 mengalami penurunan menjadi 104,35 dibanding kuartal sebelumnya sebesar 110,54.
“Secara umum konsumen merasakan perbaikan kondisi ekonomi, namun dengan optimisme yang lebih rendah,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/5/2019).
Suhariyanto mengatakan meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada kuartal I 2019 didorong oleh meningkatnya volume konsumsi (nilai indeks sebesar 108,83), tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi rumah tangga (nilai indeks sebesar 105,86), dan meningkatnya pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 101,66).
Baca Juga: Optimisme Pelaku Bisnis Bakal Menguat di Kuartal II
“Peningkatan kondisi ekonomi konsumen di tingkat regional terjadi di 23 provinsi. Nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta (115,55) dan terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (86,63),” tambahnya.
Sementara itu kondisi ekonomi konsumen kuartal II 2019 diperkirakan meningkat dengan tingkat optimisme yang lebih tinggi jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Perkiraan nilai ITK kuartal II 2019 sebesar 120,90 lebih tinggi dibandingkan ITK kuartal I 2019 sebesar 104,35.
Peningkatan kondisi ekonomi konsumen tersebut disebabkan oleh perkiraan meningkatnya komponen pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 132,56). Sementara itu, komponen rencana pembelian barang tahan lama, melakukan rekreasi, maupun menyelenggarakan pesta/hajatan cenderung stagnan (nilai indeks sebesar 100,47).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
