Huawei Tinjau Ulang Kemitraan dengan FedEx, Karena Dijegal AS?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Huawei kembali mengalami masalah hubungan strategis, menyusul pemboikotan dari Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini. Kali ini, masalah itu berkaitan dengan perusahaan di bidang logistik, FedEx.

Perusahaan teknologi China itu meninjau kembali kemitraannya degan FedEx setelah perusahaan pengiriman tersebut setelah mengalami masalah dalam pengiriman. Adapun paket itu berisi dokumen, bukan teknologi tertentu yang masuk ke dalam larangan Trump saat ini.

Baca Juga: China Ancam Inggris Bahayanya Ikut Membatasi Huawei

"Baru-baru ini dokumen komersial penting yang dikirim melalui FedEx tidak dikirim ke tujuan, justru dialihkan, bahkan diminta dialihkan ke tempat lain," kata juru bicara Huawei, dilansir dari TechCrunch (29/5/2019).

Huawei menyatakan, FedEx di Amerika Serikat (AS) telah merusak kepercayaan mereka. Oleh karena itu, perusahaan akan meninjau ulang syarat pengiriman dan logistik perusahaan.

Sang juru bicara raksasa teknologi China itu berkata, "Kami harus meninjau persyaratan dukungan pengiriman dan logistik sebagai akibat langsung dari insiden ini."

Baca Juga: Berpaling dari Huawei, Konsumen Lirik 2 Vendor Smartphone Ini

Lewat akun media sosial, FedEx menyampaikan permohonan maaf kepada Huawei. Perusahaan logistik itu menjelaskan, hal itu bukan hasil dari tekanan eksternal yang berkaitan dengan masalah Huawei dengan Pemerintah AS.

Huawei telah ditempatkan di bawah pengawasan internasional karena dijegal oleh pemerintah AS. Karena itulah, hubungan perusahaan dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS ikut terpengaruh. Belum lama ini, Google mencabut lisensi sistem operasi Android mereka dari perangkat-perangkat Huawei demi menaati aturan.