Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad menduga pernyataan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko lantaran proses rekonsiliasi antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Prabowo Subianto tidak menemui titik terang.
Diketahui, Moeldoko menyebut pembahasan rekonsiliasi akan menghambat kinerja pemerintah.
"Menurut saya tidak ada titik temu di tengah arus varian perkembangan rekonsiliasi yang belum ada kesepakatan. Nah di situ pernyataan Pak Moeldoko ada di sana," ucapnnya kepada wartawan, Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Moeldoko, Jangan Banyak Ngomong!
Baca Juga: PAN Juga Kesal Sama Moeldoko, Begini Jawabnya
Menurutnya, rekonsiliasi buntu lantaran kedua kubu tidak saling membuka diri. Sambungnya, pihak Jokowi telah membuka diri untuk rekonsiliasi. Namun, tidak berbanding dengan pihak Prabowo.
Atas dasar itu, ia berharap kubu Prabowo dapat segera mengambil keputusan tegas agar agenda pemerintah tidak terganggu.
“Harus segera mencari titik temu agar agenda kebangsaan, agenda pembangunan itu kemudian sama-sama bisa diformulasikan dan kemudian kita bisa mencoba arah dari akselerasinya seperti apa," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
