Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Legislator : Ibu Kota Indonesia Sudah Tidak Layak

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID - Jakarta sudah tidak layak menjadi ibu kota Indonesia, karena semrawut dan setiap tahun langganan banjir, kata anggota DPR yang diusung Partai Golkar Harry Azhar Azis, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis.

"Kota itu sebaiknya dijadikan sebagai pusat perdagangan dan jasa," kata dia, yang berasal dari daerah pemilih Kepulauan Riau.

Sedangkan daerah-daerah yang berada di sekitar Jakarta, lanjutnya, sebaiknya dijadikan sebagai pusat pertumbuhan sektor lainnya, seperti Bogor sebagai pusat pendidikan, Tangerang dan Depok sebagai pusat industri.

"Selama ini Jakarta terlalu sibuk, padat semrawut, karena menjadi pusat pertumbuhan hampir seluruh sektor kehidupan. Padahal untuk pusat kehidupan politik saja, Jakarta dinilai sudah tidak layak," ungkapnya.

Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta dan daerah sekitarnya dapat dijadikan alasan ibu kota Indonesia dipindah. Jika ibu kota Indonesia dipindah, pemerintah dapat berkonsentrasi menata kota secara maksimal.

"Kemungkinan Jakarta tidak akan padat jika tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia. Saat itu, pemerintah akan lebih mudah menata kota secara baik untuk mencegah baik," ujarnya.

Mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam itu juga menyarankan ibu kota Indonesia dipindah di wilayah yang strategis. Tujuannya, pemerintah akan lebih mudah melakukan pemerataan pembangunan.

Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan perekonomian daerah yang selama ini kurang mendapat perhatian.

"Tentunya wilayah yang baik itu berada di tengah Indonesia supaya pemerintah bisa memperhatikan seluruh wilayah secara merata," ucapnya.

Salah satu wilayah yang layak untuk dikaji sebagai ibu kota Indonesia adalah Kalimantan. Wilayah itu cukup luas dan tidak terjadi banjir.

"Kita perlu belajar dari negara yang sudah maju, seperti Amerika dan Australia. Pusat kehidupan politik tidak berada di ibu kota negaranya sehingga terjadi pemerataan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhamad Ihsan

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: