Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Survei Pemantauan Harga (SPH) indeks harga konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pada pekan ketiga Juli 2019 terjadi inflasi sebesar 0,2% secara month to month (mtm). Sementara secara tahunan (year on year) sebesar 3,2%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan inflasi pekan ketiga ini terutama disumbangkan oleh kelompok harga pangan bergejolak atau volatile food.
"Inflasi tercatat dibeberapa komoditas cabai merah, relatif besar sumbangannya 0,15 persen. Kemudian cabai rawit 0,1 persen dan emas perhiasan 0,04 persen itu kalo bicara kenaikannya," ujar Perry di Jakarta, Jumat, (19/7/2019).
Baca Juga: Pemerintah dan BI Sepakat Jaga Inflasi Volatile Food Maksimal 5%
Meski begitu, ada beberapa komoditas lain mengalami penurunan harga dan menyumbangkan deflasi. Misalnya bawang merah yang turun 0,05%, daging ayam ras turun 0,03%. Kemudian tarif angkutan antar kota turun 0,08%.
"Jadi kesimpulannya dari SPH minggu ketiga, inflasi Juli rendah dan konfirmasi lebih rendah dari dua bulan sebelumnya secara musiman itu lebih tinggi berkaitan Ramadan dan idul Fitri," tukas Perry.
Ke depan bank sentral meyakini inflasi secara keseluruhan tahun akan sesuai dengan sasaran yang dibidik BI dikisaran 3,5 plus minus 1 persen.
"Insya Allah di akhir tahun inflasi akan di bawah titik tengah sasaran 3,5 plus minus satu persen," ucapnya.
Baca Juga: BPS: Inflasi Juni 2019 0,55%
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh
Tag Terkait:
