Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama dengan Facebook CS Jadi Tantangan, Vietnam Mau Bangun Medsos Lokal?

Kerja Sama dengan Facebook CS Jadi Tantangan, Vietnam Mau Bangun Medsos Lokal? Facebook | Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Vietnam, Nguyen Manh Hung menargetkan untuk mengurangi kesenjangan jumlah pengguna jejaring sosial lokal dan jejaring sosial asing seperti Facebook, paling lambat pada 2021.

Itu dilakukan guna menjawab tantangan yang regulator lalui karena kehadiran Facebook, Google, dan raksasa teknologi lain di negaranya.

Vietnam saat ini memiliki sekitar 64 juta pengguna media sosial aktif, menurut data dari We Are Social. "Menteri Hung, yang telah mengadvokasi Vietnam untuk membangun jejaring sosial yang kuat di dalam negeri," begitu bunyi laporan yang dikutip dari KrAsia (16/8/2019).

Baca Juga: Otoritas Irlandia Pertanyakan Kebijakan Transkrip Rekaman Facebook Messenger

Hung menilai bekerja sama dalam hal penghapusan konten negatif dengan raksasa teknologi seperti Facebook dan Google sebagai tantangan karena keduanya tidak memiliki kehadiran fisik di Vietnam.

Namun, bukan berarti Facebook tak pernah menindak konten negatif di Vietnam. "Hingga saat ini, Facebook telah menghapus 208 akun palsu dan 200 tautan ke artikel yang memiliki konten antinegara serta melanggar hukum Vietnam," jelas Kemenkominfo Vietnam dalam laporan kepada badan legislasi Vietnam, Majelis Nasional.

Dalam laporan itu, Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam juga meminta Facebook untuk mulai mengautentikasi akun pengguna Vietnam di dua kota terbesar di negara itu, Hanoi dan Ho Chi Minh.

Baca Juga: Traveloka dan Jungle Ventures Pimpin Investasi Seri A Startup Vietnam

Regulator ingin Facebook hanya menawarkan layanan streaming kepada pengguna terotentikasi.

Menurut laporan itu, regulator juga ingin agar Facebook menerapkan kebijakan prapemeriksaan dan segera melarang iklan politik yang berisi berita palsu atas permintaan pemerintah Vietnam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: