Wartawan mengambil gambar layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (6/9/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,15 poin atau 0,03 persen ke level 6.308,95. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Bursa saham Asia dibuat bergidik oleh sentimen perang dagang AS-China yang diklaim akan batal mencapai kesepakatan dagang bahkan hingga Desember 2019 mendatang. Hal itu memancing kekecewaan pelaku pasar sehingga akhirnya berbondong-bondong melepas aset berisiko dari negara berkembang.
Pasar saham menjadi sasaran empuk bagi investor untuk melampiaskan kekecewannya terhadap AS-China. Alhasil, keempat indeks saham utama di Asia terbakar berjamaah pada perdagangan Kamis (7/11/2019), yakni Nikkei minus 0,10%, Hang Seng minus 0,42%, Shanghai minus 0,30%, dan Strait Times minus 0,05%.
Baca Juga: Trump-Xi Jinping Ribut, Rupiah Jadi Kalang Kabut!
Meskipun begitu, nasib keempat bursa saham Asia itu masih jauh lebih baik daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasalnya, kini IHSG resmi menjadi yang terburuk dengan terdepresiasi -1,22% ke level 6.141,88. Bahkan, IHSG sempat rontok hingga ke level terendah di 6.139,99.
Baca Juga: Parah! Kesepakatan Dagang Trump-Xi Jinping Kandas di Tengah Jalan!
Faktor utamanya tidak lain adalah tekanan jual asing yang mendominasi aktivitas perdagangan bursa hari ini. Investor yang kecewa akhirnya memilih menarik dana dari pasar saham domestik dengan catatan net sell sebesar Rp452,08 miliar atau setara dengan Rp3,91 triliun dalam sebulan terakhir.
Dengan catatan nilai transaksi sebesar Rp2,66 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 290.541 kali transaksi, pergerakan saham di bursa didominasi oleh saham yang melemah dengan rincian ada 98 saham naik, 256 saham turun, dan 127 saham lainnya stagnan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
