WE ONLINE, Jakarta —Sedikitnya tiga kapal yang sedang melintas di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura menjadi korban perompakan sepekan terakhir ini.
Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) mengungkapkan hal itu dalam keterangan tertulis yang diterima WE ONLINE, Selasa (11/3/2014).
Pikmi mengatakan informasi tersebut diperoleh berdasarkan incident alert yang diterima dari Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia atau ReCAAP di Singapura.
Perampokan pertama terjadi pada 6 Maret ini. Adapun insiden kedua terjadi hanya berselang satu jam dari kejadian pertama. Selanjutnya, perompakan terjadi pada 10 Maret pagi. Adapun kapal korban perompakan itu ialah MT Sea Voyager, MT Orpheas, dan MT Cape Veni.
MT Sea Voyager disatroni perompak pada pukul 05.15 WIB. Kapal berbendera Kepulauan Marshall ini sedang dalam perjalanan menuju Pulau Karimun Kecil ketika empat perompak bersenjata pisau naik ke atas kapal. Anak buah kapal (ABK) yang mengetahui kedatangan tamu tidak diundang itu segera membunyikan alarm tanda bahaya. Mengetahui kedatangannya dapat diantisipasi, kawanan perampok langsung kabur meninggalkan kapal dengan tangan kosong.
MT Orpheas dirampok lebih kurang satu jam kemudian, yaitu pada pukul 05.40 WIB. Tanker berkebangsaan Liberia ini juga sedang menuju Pulau Karimun Kecil ketika lima perompak bersenjata pisau menaiki kapal. Kawanan penjahat itu menggondol suku cadang kapal.
MV Cape Veni, kapal berbendera Siprus, didatangi oleh kawanan perompak yang menggunakan perahu motor pada pukul 01.50 WIB. Kapal bulk carrier ini sedang berada pada posisi barat-daya Pulau Nipa. ABK segera membunyikan alarm tanda bahaya begitu kawanan perampok mendekati kapal. Terkejut mendengar bunyi alarm, kawanan perampok langsung kabur.
Foto: INSA
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nurcholish MA Basyari
Editor: Nurcholish MA Basyari
Tag Terkait:
Advertisement