Bincang-Bincang Negosiator AS-China, Lanjut ke Babak Perjanjian Dagang Fase II?

Kementerian perdagangan China menginformasikan bahwa para negosiator AS-China kembali menjalin komunikasi melalui sambungan telepon pada Selasa (26/11/2019) guna membahas berbagai masalah dalam perjanjian dagang fase I. 

Melalui sambungan telepon itu, para negosiator yang terdiri atas Wakil Perdana Menteri China, Liu He; perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer; dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk kembali menjaga komunikasi dalam negosiasi dagang fase I.

Baca Juga: Trump Mau Nego Kesepakatan Dagang Tahap 2, China: No Way!

"Kedua pihak juga membahas masalah-masalah inti yang menjadi perhatian dan mencapai konsensus tentang penyelesaian masalah yang relevan," tulis Reuters dikutip pada Selasa (26/11/2019).

Selain ketiga negosiator tersebut, ada tiga orang lainnya yang turut terlibat dalam panggilan telepon itu, yakni Menteri Perdagangan China, Zhong Shan; Gubernur Bank Sentral China, Yi Gang; dan Wakil Kepala Perencana Negara China, Ning Jizhe.

Kembali terjalinnya komunikasi antara AS dan China menimbulkan sedikit harapan baru bahwa perjanjian dagang tahap I masih berpotensi untuk dicapai pada tahun ini. Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan bahwa jika perjanjian fase I dapat selesai, pihaknya akan memulai untuk bernegosiasi dengan China perihal perjanjian dagang fase II.

Baca Juga: Tak Ada 'Tahapan Kedua' pada Kesepakatan Dagang AS-China, Kenapa?

"Segera setelah kami menyelesaikan tahap pertama, kami akan memulai negosiasi tahap kedua. Sejauh pengaturan waktu ketika kesepakatan fase II bisa diselesaikan, itu bukan sesuatu yang bisa saya spekulasi," jelasnya pada Senin (25/11/2019).

Namun, hal itu mendapat respons yang berbeda dari pihak China. Para pejabat China mengatakan, pihaknya kini tidak mengantisipasi akan adanya pertemuan lanjutan untuk membahas perjanjian dagang fase II dengan AS. Apalagi, perjanjian dagang fase I masih belum jelas nasibnya

"Trump yang ingin menandatangani kesepakatan ini (fase II), bukan kita (China). Kami bisa menunggu," tegas China.