Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi uang elektronik selama November 2019 tumbuh sebesar 209,5 persen (yoy). Angka ini merosot cukup signifikan bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Tercatat, pada Oktober 2019 pertumbuhan transaksi uang elektronik mencapai 268 persen. Kemudian pada September 2019 pertumbuhan transaksi uang elektroniknya sebesar 230,25 persen.
Meski menurun, menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, preferensi masyarakat terhadap penggunaan uang digital terus menguat. Penguatan elektronifikasi transaksi pembayaran terus dilakukan melalui koordinasi lintas otoritas untuk mempercepat perluasan penyaluran bantuan sosial nontunai.
Baca Juga: Empat Faktor Ini Bikin BI Yakin Kredit Tumbuh 10-12% di Tahun Depan
"Selain itu, dengan memperluas dan mempercepat elektronifikasi transaksi pemda, serta mendukung implementasi elektronifikasi pembayaran di sektor transportasi," ujar Perry dalam konferensi pers di kantor pusat BI, Jakarta, Kamis, (19/12/2019).
Ke depan, lanjutnya, BI terus mendorong inovasi digital untuk membangun ekosistem yang sehat guna memandu perkembangan ekonomi dan keuangan digital, sebagaimana yang tercantum dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
Adapun posisi Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) per November 2019 tumbuh 5,14 persen (yoy). Sementara, transaksi pembayaran nontunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik tumbuh 4,13 persen (yoy).
"Transaksi pembayaran nontunai itu didominasi oleh instrumen kartu ATM/Debit dengan pangsa 93,12 persen," jelasnya.
Untuk kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, bank sentral juga telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp105 triliun. Kesiapan uang tunai oleh BI terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK), masing-masing sebesar Rp100,7 triliun dan Rp4,3 triliun.
"Bank Indonesia juga menyediakan 1.414 titik layanan penukaran uang di seluruh wilayah NKRI dengan ketersediaan uang tunai sesuai kebutuhan masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan akhir tahun 2019," tutup Perry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum