Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk dalam bentuk portfolio dari Januari hingga 19 Desember 2019 atau year to date/ ytd tercatat sebesar Rp220,07 triliun.
"Terdiri dari SBN Rp171,51 triliun. Kemudian saham Rp43,78 triliun. Sisanya ada korporasi obligasi dan SBI," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Baca Juga: Empat Faktor Ini Bikin BI Yakin Kredit Tumbuh 10-12% di Tahun Depan
Dia menjelaskan selama seminggu ini atau week to date sampai 19 Desember 2019, aliran modal yang masuk sebesar Rp1,31 triliun. Hal itu terdiri dari portfolio ke saham Rp1,41 triliun, SBI Rp1,75 triliun. Namun demikian, dalam portfolio SBN ada sedikit outflow sebesar Rp1,94 triliun.
"Secara keseluruhan, ini mencerminkan bahwa konfinden investor, khususnya portfolio global terhadap Indonesia, itu bagus," ucapnya.
Sementara terkait adanya outflow di SBN, menurut Perry, merupakan hal yang wajar menjelang akhir tahun.
"Ini wajar di akhir tahun itu jumlah pemegang SBN yang biasanya trader mereka memang jangka pendek. Di akhir-akhir tahun itu mereka keluar karena profit taking, tapi umumnya nanti di awal tahun insyaallah mereka akan kembali lagi," jelasnya.
Kondisi ini, lanjut Perry, pada akhir mampu menjaga nilai tukar rupiah bergerak stabil.
"Kondisi pasar stabil, nilai tukar bergerak stabil. Di bawah 14.000. Mekanisme pasar juga dalam sasaran baik, supply demand di pasar itu terus berimbang dan itu mendukung stabilitas dari nilai tukar rupiah. Faktor lain yang mendorong stabilitas nilai tukar rupiah saya sampaikan yakni aliran modal asing masuk, " tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: