Polisi Berhasil Tangkap Penyerang Novel, NU: Itu Tanda Polri Profesional

Dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, ditangkap. Dua pelaku merupakan anggota Polri aktif.

Ketua Bidang Hukum dan HAM Pengurus Besar NU, Robikin Emhas, menganggap tertangkapnya dua orang tersangka penyerang Novel itu menggugurkan spekulasi yang berkembang, yakni Polri tidak profesional dan tak mampu mengungkap suatu perkara.

Baca Juga: Polri Berhasil Tangkap Penyerang Novel, Begini Respons Mahfud MD

"Tindakan Polri menangkap pelaku penyiraman air keras kepada Novel Bawesdan menggugurkan spekulasi yang pernah berkembang seakan Polri tidak profesional dan tak mampu mengungkap suatu perkara," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.

Ia pun menilai bahwa publik harus memberi apresiasi terhadap kinerja kepolisian. Mengenai motif pelaku, ia menyarankan masyarakat mempercayakan terhadap penyidik untuk mengungkapnya.

"Masyarakat jangan mengintervensi. Biarkan polri bekerja sesuai kode etiknya dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Polisi menangkap dua terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Kedua tersangka berinisial RB dan RM.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono kedua tersangka pelaku mendapat pendampingan hukum dari Mabes Polri selama dimintai keterangan sebagai tersangka. Argo belum bisa memublikasikan hasil pemeriksaan.

RB dan RM ditangkap di Jalan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis malam, 26 Desember 2019. Keduanya merupakan anggota polisi aktif. Argo menyebut penangkapan dilakukan usai polisi melakukan serangkaian penyelidikan yang panjang.