Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat meninjau pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Kunjungan tersebut untuk memastikan semua petugas pintu air tetap siaga mengawasi tinggi muka air, termasuk dengan kesiapan dari perlengkapan dan peralatan di lokasi. ANTARA FOTO//foc. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai dampak kosongnya kursi wagub DKI sangat terlihat saat Jakarta dan sekitarnya dilanda bencana banjir.
Menurut dia, Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi kewalahan sendirian memimpin penanganan pascabanjir di DKI.
Diketahui, Gerindra dan PKS belum sebagai pengusung Anies di Pilkada 2017 lalu, belum bersepakat siapa yang bakal mengisi kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno tersebut.
"Wagub punya tugas mengawasi internal Pemprov DKI, ketidaktiadaan ini menjadi penyebab kebijakan Pak Anies dipertanyakan di satu sisi," ujar Trubus, Kamis (2/1) kemarin.
Baca Juga: Ahok Ucapkan Duka Atas Banjir Jakarta, Warganet: Maaf Kami Menyesal Pak, Maaf!
Baca Juga: Pak Anies Itu Kepala Daerah, Gak Pantes Ngelawan Presiden!
Ia mengatakan kekosongan tersebut membuat Anies seakan bekerja seorang diri dalam mengantisipasi banjir di Jakarta sehingga menyebabkan adanya koordinasi yang tak sempurna antarinstansi.
Lanjutnya, ia pun berharap kursi wagub DKI segera terisi di tahun ini. Sambungnya, ia juga meminta Pemprov DKI untuk melanjutkan program naturalisasi sungai guna mengantisipasi curah hujan yang tinggi.
"Selanjutnya, Pemprov DKI harus membangun koordinasi yang baik selain memberikan dana hibah untuk program penanganan banjir ke kota penyangga ibu kota," ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
