Bareksa Sumbangkan Rp10.000 untuk Korban Banjir dari Transaksi Pembelian Reksadana

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bareksa, marketplace finansial di Indonesia, mendukung penggalangan donasi yang diinisiasi oleh OVO bagi musibah banjir di wilayah Jabodetabek. Langkah Bareksa berpartisipasi dalam penggalangan dana (crowdfunding) ini sebagai bentuk nyata kepedulian sosial perusahaan melalui kolaborasi antar-ekosistem digital.

Sejak hari Rabu 1 Januari 2020, puluhan ribu warga Jabodetabek terdampak musibah banjir. Sebagian besar dari mereka membutuhkan bantuan untuk evakuasi dan perhatian medis, serta pakaian dan makanan. Hal ini menjadi latar belakang penggalangan dana secara digital, yang diinisiasi oleh OVO.

Baca Juga: Gandengan Tangan Sama OVO, Ajaib Permudah Investasi

CEO sekaligus Co-Founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi (3/1/2020) menyampaikan, sebagai marketplace finansial yang melayani Indonesia, Bareksa mendukung langkah penggalangan dana dari pengguna ekosistem yang ingin berbagi kebaikan dan meringankan dampak yang dialami oleh korban musibah banjir. Bareksa meyakini bahwa layanan keuangan digital merupakan salah satu bentuk nyata pemanfaatan teknologi yang memiliki potensi besar untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat, termasuk membangun ketanggapan terhadap musibah.

Penggalangan dana yang diinisiasi OVO ini juga didukung oleh Grab, yang bersama-sama akan memberikan dana pendamping dengan skema matching fund sampai dengan Rp1 miliar. Bareksa sebagai perusahaan akan berpartisipasi (chip in) memasukkan donasi ke dalam penggalangan dana ini.

Selain itu, Bareksa akan menyumbangkan Rp10.000 untuk setiap transaksi pembelian reksadana yang dilakukan melalui Bareksa. Kemudian dana ini disalurkan juga ke crowdfunding yang diinisiasi OVO. 

"Untuk penyaluran dana kepada yang membutuhkan, Palang Merah Indonesia dan Rumah Zakat juga ikut digandeng dalam crowdfunding ini. Donasi akan dimanfaatkan sebagai pendukung tim survei dan evakuasi, pembelian sembako, makanan bayi, obat-obatan, serta kebutuhan vital lainnya," ujar Karaniya.